Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Otoritas Korea Utara Konfirmasi Ada Virus Corona Masuk Negaranya

Pernyataan tersebut disampaikan ketika Pemimpin Korut Kim Jong-un terus-menerus menyangkal keberadaan virus di negaranya.
Bendera Korea Utara/Reuters
Bendera Korea Utara/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Pihak berwenang Korea Utara mengkonfirmasi virus corona telah menyebar di negara itu sejak akhir Maret.

Pernyataan tersebut disampaikan ketika Pemimpin Korut Kim Jong-un terus-menerus menyangkal keberadaan virus di negaranya.

Para pejabat di negara itu memperingatkan warga bahwa kasus-kasus itu bermunculan di tiga lokasi tertentu, kata sumber-sumber anonim kepada Radio-Free Asia, seperti dikutip dari New York Post dan Dailymail.

“[Mereka] mengadakan sesi ceramah untuk semua penduduk yang berjudul 'Mari kita semua bekerja sama dalam proyek karantina coronavirus untuk [berhasil] menerapkan kebijakan Pemimpin Tertinggi,'” seorang penduduk di provinsi Ryanggang, yang meminta anonimitas, mengatakan kepada RFA.

Dikabarkan pula bahwa tes positif untuk virus telah ditemukan di ibukota, Pyongyang, serta provinsi Hwanghae Selatan di barat daya dan provinsi Hamgyong Utara, di barat laut.

Para ahli yang ikut pada pertemuan pwajib tidak merinci berapa banyak kasus yang dikonfirmasi didokumentasikan.

Ketika virus menyebar ke seluruh dunia, Pyongyang telah memperkuat perbatasannya dan memerintahkan setiap orang asing dari negara yang telah melaporkan kasus COVID-19 menjalani karantina selama 30 hari.

Kim menerapkan kebijakan itu ketika mereka mengklaim virus belum menyerang negara itu, bahkan ketika pandemi menyebar ke seluruh negara tetangganya.

"Sejauh ini, tidak ada satu orang pun yang terinfeksi dengan coronavirus baru di negara kami," kata Myong Su, direktur departemen anti-epidemi Markas Besar Anti-epidemi Darurat Pusat Korea Utara, pada konferensi pers 1 April.

Kasus-kasus yang dikonfirmasi mengenai sistem perawatan kesehatan Korea Utara yang tidak siap di mana beberapa rumah sakit bahkan tidak memiliki air dan listrik yang mengalir.

Meski demikian Korea Utara masih belum secara resmi melaporkan satu kasus pada Minggu pagi dini hari, menurut data dari Johns Hopkins University.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper