Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lalu Lintas Penumpang Pesawat China Terpangkas Lebih dari 50 persen

Lalu lintas penumpang maskapai penerbangan di China merosot 54 persen pada kuartal I/2020 seiring dengan wabah Covid-19 yang menyebabkan larangan pembatasan perjalanan.
Sepasang orang tua beserta bayinya menggunakan pakaian pelindung saat berada di Bandara Internasional Tianhe Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei, China, yang menjadi pusat wabah virus corona jenis baru COVID-19 pada Jumat (10/4/2020)./Antara/Reuters
Sepasang orang tua beserta bayinya menggunakan pakaian pelindung saat berada di Bandara Internasional Tianhe Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei, China, yang menjadi pusat wabah virus corona jenis baru COVID-19 pada Jumat (10/4/2020)./Antara/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA — Lalu lintas penumpang maskapai penerbangan di China merosot 54 persen pada kuartal I/2020 seiring dengan wabah virus corona (COVID-19) yang menyebabkan larangan pembatasan perjalanan.

Dilansir Bloomberg, Rabu (15/4/2020), Civil Aviation Administration of China (CAAC) menyebutkan industri maskapai penerbangan China kehilangan 39,8 miliar yuan (US$5,6 miliar) pada kuartal awal tahun ini. Angka kerugian tersebut juga disumbang dari kerugian yang diderita maskapai penerbangan senilai 33,6 miliar yuan.

Sementara itu, volume penumpang juga dilaporkan terpangkas menjadi 74,1 juta orang, dengan penurunan 72 persen menjadi 15,1 juta pada Maret tahun ini. CAAC menyebutkan volume penerbangan kargo turun 23 persen pada Maret 2020 (year-on-year) menjadi 484.000 ton.

Sebelumnya, International Air Transport Association (IATA) memproyeksikan industri maskapai penerbangan global bakal menelan kerugian sekitar US$314 miliar dari penjualan tiket pada tahun ini, akibat virus corona.

Perkiraan tersebut sekaligus mengoreksi proyeksi IATA sebelumnya, karena angka kali ini 25 persen lebih besar dibandingkan proyeksi sebelumnya. Ketika maskapai penerbangan mulai beroperasi, IATA menyatakan praktik pembatasan sosial ke depan kemungkinan bakal memangkas profit industri ini.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nurbaiti
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper