Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sentimen Konsumen Australia Anjlok Paling Dalam sejak 47 Tahun

Sentimen rumah tangga anjlok 17,7 persen menjadi 75,6 pada April 2020 karena pemerintah memberlakukan karantina secara luas untuk menbendung penyebaran virus Corona.
Suasana di depan Opera House, Sydney, di tengah lockdown, Senin (23/3/2020)/ Bloomberg- Brendon Thorne
Suasana di depan Opera House, Sydney, di tengah lockdown, Senin (23/3/2020)/ Bloomberg- Brendon Thorne

Bisnis.com, JAKARTA - Kepercayaan konsumen Australia mencatatkan penurunan terbesar dalam 47 tahun. Menurut Westpac Banking Corp, indeks turun ke level yang sama saat resesi.

Sentimen rumah tangga anjlok 17,7 persen menjadi 75,6 pada April 2020 karena pemerintah memberlakukan karantina secara luas untuk menbendung penyebaran virus Corona. Survei kepercayaan didasarkan pada 1.200 orang dewasa di seluruh Australia pada 6 hingga 11 April 2020.

"Rincian survei semuanya sangat mengganggu dan mencerminkan guncangan besar pada lapangan kerja dan pengeluaran," kata Bill Evans, kepala ekonom di Westpac, dilansir Bloomberg, Rabu (15/4/2020).

Dia menambahkan bahwa pesan paling mengejutkan dari anjloknya angka tersebut adalah jatuhnya kepercayaan di pasar perumahan.

Sentimen di pasar perumahan runtuh pada April dengan penilaian 'waktu untuk membeli' dan 'harapan harga' jatuh ke level paling negatif sejak krisis keuangan 2008.

"Terlepas dari latar belakang yang suram dan mengancam, pengalaman pandemi Australia hingga saat ini jauh lebih tidak melemahkan dibandingkan dengan kawasan yang paling parah terkena dampak di luar negeri," ujarnya.

Sejauh ini, Australia telah mencatat kurang dari 6.500 kasus dan 62 kematian. Departemen Keuangan memperkirakan pengangguran akan meningkat hampir dua kali lipat pada kuartal ini menjadi 10 persen. Selanjutnya, pengangguran akan meningkat menjadi 15 persen jika tanpa langkah-langkah stimulus fiskal.

Namun demikian, langkah-langkah stimulus tampaknya memberi optimisme pada pandangan ekonomi jangka panjang. Terbukti dengan prospek ekonomi yang sangat engatif terbatas pada jangka pendek saja.

Subindeks ekonomi 5 tahun ke depan turun 3,8 persen persen dalam sebulan menjadi 87. Angka itu dinilai masih aman dan berada di atas rata-rata.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper