Pemimpin Populis
Di tengah krisis yang semakin dalam, panglima perang Amerika Serikat itu tahmpaknya kini berubah menjadi pemimpin yang blamer, menempatkan kegagalannya pada siapa pun kecuali dirinya sendiri atau pemerintahannya.
Hal itu sering dilakukan pemimpin populis yang hanya membanggakan diri sendiri.
Objek yang pertama disalahkan adalah jurnalis yang duduk di depannya dan media yang dia sebut pembawa "berita palsu".
Konferensi pers nasional yang dimaksudkan untuk memberi informasi dan klarifikasi malah berubah menjadi teater yang memalukan.
Trump juga menyalahkan pendahulunya, Presiden Barack Obama dan "Demokrat yang dia sebut tidak melakukan apa-apa" selain kurangnya peralatan medis yang membuat para gubernur mengeluh tentang ketidakmampuan pemerintah.
Trump juga melakukan kampanye menyalahkan dunia global, menuduh Beijing bertanggung jawab atas pandemi.
Sekutu Eropa-nya dia sebut gagal menghentikan wabah lebih awal. Bahkan baru-baru ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) disebutnya bertindak terlambat dan menyebarkan informasi yang salah.
“Setiap saran yang bisa saja benar dan bisa salah, terutama dengan menutup kantor urusan pandemi yang didirikan oleh pendahulunya pada tahun 2016 di Gedung Putih, segera dibelokkan dan diremehkan,” ujar Bishara.