\'Presiden Perang\'
Setelah menghindari kesalahan atas bencana kesehatan masyarakat yang menjulang di AS, Trump juga berusaha membangun opini untuk dirinya sebagai "presiden perang".
Media dengan cepat mengasumsikan antara pandemi dan serangan Pearl Harbor pada tahun 1941 atau serangan 9/11 pada tahun 2001.
Trump seperti berharap untuk meniru kesuksesan pendahulunya, Franklyn D Roosevelt dan George W Bush.
Keduanya memobilisasi negara di bawah bendera perang. Namun, jika Trump ingin memenang pemilihan umum, dia harus tetap ofensif hingga musim panas dan mempertahankan momentum.
Artinya, jika kurva infeksi virus corona mendatar dalam beberapa bulan ke depan maka sang presiden akan mempertegas bahasa politiknya “America First”.
Dia akan terus menguasai narasi publik dengan menyatakan telah menutup negaranya dan melarang bepergian sebelum pandemi Covid-19 merebak di negara itu.
Trump ingin mengingatkan semua orang bahwa hanya dia yang bisa dipercaya untuk menghadapi kekuatan militer dan ekonomi China.
Akankah strategi Trump berhasil, atau akankah orang Amerika Serikat menuntut tanggung jawab atas ketidakberuntungan mereka?