Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Berencana Cabut Pembatasan Sosial Demi Ekonomi AS

Melemahnya ekonomi AS akibat membuat Trump gerah. Setelah pembatasan sosial berakhir pada penghujung April nanti, Trump akan membebaskan aktivitas masyarakat. Di tanya apa ukurannya, Trump hanya menunjuk kepalanya.
Seorang pria mengenakan masker di Times Square, New York./Bloomberg-John Nacion/STAR MAX/IPx via AP Photo
Seorang pria mengenakan masker di Times Square, New York./Bloomberg-John Nacion/STAR MAX/IPx via AP Photo

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden AS Donald Trump akan melonggarkan pembatasan untuk membuka kembali ekonomi AS yang melambat selama krisis virus Corona. Pada Jumat (10/4/2020) waktu setempat di Gedung Putih, Washington, Trump mengatakan  ini adalah keputusan besar dan sulit.

Dia mengatakan akan memberitahu tim penasihat baru minggu depan yang akan fokus pada proses pembukaan ekonomi.

Trump telah dikritik karena menyepelakan ancaman virus pada tahap awal. Namun, dia melihat bagaimana dampak ekonomi yang menghancurkan dari langkah-langkah jarak sosial yang ketat. Pedoman tersebut ditetapkan untuk tetap berlaku sampai akhir April nanti.

Trump kemudian harus memutuskan apakah akan memperpanjang kebijakan itu atau mulai mendorong orang untuk kembali bekerja dengan kehidupan seperti sedia kala, merujuk pada laporan Reuters, Sabtu (11/4/2020).

"Saya harus membuat keputusan, dan saya... berharap kepada Tuhan bahwa itu adalah keputusan tepat," kata Trump. Ia pun menambahakan, "Itu adalah keputusan terbesar yang pernah saya buat."

Trump mengatakan fakta akan menentukan langkah selanjutnya, meskipun ia menegaskan kembali keinginannya untuk membuka kembali perekonomian. Ditanya ukuran apa yang akan dia gunakan untuk membuat penilaian, dia menunjuk ke dahinya: "Ukuran itu di sini, itu ukuran saya."

Ketika dia bergulat secara simultan dengan krisis kesehatan dan ekonomi publik yang paling dahsyat seumur hidup, Presiden Trump mendapati dirinya mengambil arah yang berlawanan mengenai apa yang harus dilakukan selanjutnya.

Para bankir, eksekutif perusahaan dan industrialis memohon kepadanya untuk membuka kembali Amerika sesegera mungkin. Sementara para ahli medis meminta lebih banyak waktu untuk mengekang virus Corona, alias pembatasan sosial seperti saat ini.

Merujuk pada perkiraan baru tentang jumlah korban jiwa yang lebih rendah dari yang diproyeksikan, presiden mengisyaratkan bahwa ia ingin memulai kembali bisnis berdasarkan beberapa dasar yang dibuat oleh Tim Gugus Tugas sesuai protokol pascapembatasan sosial. Dan ia akan segera mengumumkan tim gugus tugas pemulihan ekonomi minggu depan, menurut laporan New York Times.

Tetapi dia juga berjanji untuk mendengarkan pejabat kesehatan masyarakat yang memperingatkan terhadap tindakan prematur untuk mengendurkan batasan.

Pada kenyataannya, keputusan kapan dan bagaimana membuka kembali tidak sepenuhnya dibuat oleh Trump karena dia tidak pernah memerintahkan penutupan. Perintah tinggal di rumah dikeluarkan oleh masing-masing gubernur negara bagian. Meski demikian, presiden memang mengeluarkan pedoman tidak mengikat agar orang tinggal di rumah sampai akhir bulan.

Dan jika Trump mengeluarkan perintah baru dengan mengatakan aktivitas kembali sudah bisa dilakukan dengan aman, banyak negara bagian kemungkinan besar akan mengikuti atau merasakan tekanan dari bisnis dan konstituen mereka untuk mengurangi pembatasan.

"Kami tidak akan melakukan apa pun sampai kami tahu negara ini akan sehat," kata Trump. "Kami tidak ingin kembali dan mulai melakukannya lagi." Namun, dia menambahkan, bahwa kelumpuhan bangsa saat ini tidak boleh sampai berkelanjutan. "Apa kalian tahu? Tinggal di rumah juga menyebabkan kematian," katanya. "Ini sangat traumatis bagi negara ini."

Di Amerika Serikat, jumlah korban tewas telah melampaui Spanyol, di belakang Italia yang melaporkan lebih banyak kematian. Di Washington, anggota parlemen dan pejabat pemerintahan membuat beberapa kemajuan dalam memecahkan kebuntuan pendanaan melalui suntuikan Federal yang angkanya lebih dari US$250 miliar (Rp3.950 triliun)

Jumlah tersebut untuk mengisi kembali program pinjaman yang semakin menipis untuk bisnis kecil yang tertekan. Senator Chuck Schumer dari New York, pemimpin Demokrat, mengatakan bahwa pemerintahan Trump telah menyetujui negosiasi bipartisan awal pekan depan.

Tetapi pertanyaan utama yang mendominasi pembicaraan di Washington, New York dan di tempat lain adalah berapa lama sampai negara itu mulai kembali normal.

Gubernur New York Andrew M. Cuomo, negara bagian yang paling terpukul, mengatakan pelonggaran pembatasan akan membutuhkan pengujian luas untuk mencakup jutaan pekerja terlebih dahulu, sementara Trump mengatakan bahwa "Anda tidak perlu pengujian penuh" tetapi alih-alih memfokuskan penyaringan di daerah yang paling terkena dampak.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Andya Dhyaksa
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper