Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Ancam Tahan Pendanaan US$500 Juta ke WHO

Trump dalam konferensi persnya mengatakan pengumuman mengenai keputusan tersebut akan disampaikan beberapa minggu ke depan.
Presiden Trump dalam jumpa pers task force penanganan virus Corona/ Bloomberg - Yuri Gripas
Presiden Trump dalam jumpa pers task force penanganan virus Corona/ Bloomberg - Yuri Gripas

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam bakal menahan aliran dana sebesar US$500 juta ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang dinilai gagal meredam penyebaran virus Corona jenis baru atau Covid-19.

Dilansir dari Bloomberg, Sabtu (11/4/2020), Trump dalam konferensi persnya mengatakan pengumuman mengenai keputusan tersebut akan disampaikan beberapa minggu ke depan.

"Kami memberi mereka [WHO] sekitar US$500 juta setahun dan kami akan membicarakan masalah itu minggu depan. Kami akan banyak bicara tentang itu. Kami akan menahannya," ujarnya.

Dia bersama dengan sekutu politiknya menuduh WHO terlalu condong dan memercayai pernyataan China tentang virus corona sejak pandemi corona muncul pada akhir tahun lalu di Wuhan. 

Trump juga menggemakan kritik yang menyatakan WHO terlalu China-sentris dan menegaskan bahwa hal itu sangat tidak adil bagi rakyat AS.

Dia turut mengeluhkan rendahnya kontribusi China kepada WHO. AS diketahui telah menyumbang sekitar US$839 juta untuk siklus pendanaan dua tahun, sedangkan China hanya menyumbang sekitar US$86 juta selama periode yang sama.

Meski demikian, Trump menyatakan tidak akan tergesa-gesa dalam mengambil keputusan sampai dirinya memiliki bukti yang cukup kuat atas tuduhan-tuduhan tersebut. 

"Saya juga tidak ingin melakukannya sebelum kami memiliki semua fakta. Namun, selama bertahun-tahun, kami telah membayar mereka dari US$300 hingga US$500 juta per tahun atau bahkan lebih," ucap Trump.

Sementara itu, Senator Lindsey Graham, Republikan dari Carolina Selatan, mengatakan bakal memblokir pendanaan terhadap WHO sampai mereka mengubah struktur kepemimpinannya. Dia bahkan menyebut WHO sebagai penipu dan pembela China.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper