Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

3M Bantah Tudingan bahwa AS Lakukan Pembajakan Masker

3M lantas memberi waktu bagi pihak Jerman untuk mengklarifikasi apakah "laporan palsu" yang mereka sebut hasil dari aktivitas penipuan. Mereka menegaskan akan selalu menjamin pesanan yang diproduksi, entah itu untuk keperluan AS maupun negara lain di dunia.
Seorang pekerja mengenakan masker buatan 3M Co. ketika membersihkan bus penumpang di sebuah terminal di Moskow, Rusia, Kamis (19/3/2020)./Bloomberg-Andrey Rudakov
Seorang pekerja mengenakan masker buatan 3M Co. ketika membersihkan bus penumpang di sebuah terminal di Moskow, Rusia, Kamis (19/3/2020)./Bloomberg-Andrey Rudakov

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan masker 3M membantah pemberitaan yang menyebutkan bahwa masker produksi mereka yang ditujukan kepada konsumen di Jerman dibajak oleh pemerintah AS.

"3M tidak memiliki bukti yang menunjukan bahwa produk kami tiba-tiba disita. 3M tak pernah punya catatan pesanan respirator yang dipesan polisi Berlin. Kami tidak bisa menindaklanjuti laporan ini," ujar perusahaan masker tersebut dalam pernyataan tertulis, Senin (6/4/2020).

3M lantas memberi waktu bagi pihak Jerman untuk mengklarifikasi apakah "laporan palsu" yang mereka sebut hasil dari aktivitas penipuan. Mereka menegaskan akan selalu menjamin pesanan yang diproduksi, entah itu untuk keperluan AS maupun negara lain di dunia.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Jerman, Andreas Geisel sempat berang dan menyalahkan Amerika Serikat atas raibnya pesanan masker mereka. Geisel menyebut masker itu diambil ketika sedang transit daerah di Bangkok, Thailand.

"Ini bukanlah cara yang benar untuk berdagang dengan mitra translantikmu. Bahkan dalam masa krisis global seharusnya tidak boleh ada metode wild-west," kata Geisel.

Klaim serupa juga dilontarkan pejabat asal Perancis. Mereka mengklaim punya pesanan masker yang raib dibajak saat sedang transit di China.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper