Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wabah Virus Kuda Afrika Bunuh 130 Kuda di Thailand

Kuda yang terserang penyakit kuda afrika memiliki ciri-ciri demam di atas 39 derajat celcius, sulit bernapas dan berdarah pada mata.
Dua remaja melatih kudanya saat mengisi liburan menjelang kejuaraan pacuan kuda di lapangan Prailiu, Waingapu, Minggu (25/6). Warga Sumba mempersiapkan kuda andalannya berkenaan dengan kegiatan Parade 1001 Kuda dan Festival Tenun Ikat yang akan berlangsung 3-12 Juli 2017 untuk meningkatkan pariwisata di daerah setempat. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
Dua remaja melatih kudanya saat mengisi liburan menjelang kejuaraan pacuan kuda di lapangan Prailiu, Waingapu, Minggu (25/6). Warga Sumba mempersiapkan kuda andalannya berkenaan dengan kegiatan Parade 1001 Kuda dan Festival Tenun Ikat yang akan berlangsung 3-12 Juli 2017 untuk meningkatkan pariwisata di daerah setempat. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

Bisnis.com, BANGKOK - Empat provinsi di Thailand mencatatkan sedikitnya 131 ekor kuda mati akibat penyakit kuda Afrika (African Horse Sickness/AHS). Ini tercatat pertama kalinya adanya wabah virus menular pada kuda di Thailand.

"Kasus penyakit ini baru terjadi di Thailand. Kami belum pernah mengalaminya di masa lalu," kata Direktur Jenderal Departemen Pengembangan Peternakan, Sorawit Thanito, pada Kamis (2/4/2020).

Sorawit menambahkan bahwa saat ini pemerintah telah melakukan karantina terhadap kuda-kuda yang sakit untuk mencegah penularan kepada kuda lainnya yang sehat. Sejauh ini tidak ada laporan kasus terjadi pada manusia, dan AHS tidak terkait dengan pandemi virus Corona (Covid-19).

"Kami perlu menjalankan penyelidikan tentang bagaimana virus ini bisa masuk ke Thailand," kata Sorawit.

AHS adalah penyakit endemik di wilayah tropis Afrika bagian tengah, yang kemudian biasanya menyebar ke kawasan selatan benua itu dan kadang-kadang ditemukan di kawasan utara, menurut keterangan Organisasi Dunia untuk Kesehatan Hewan (OIE).

Kuda yang terserang AHS bisa menderita demam di atas 39 derajat Celcius, juga kesulitan bernapas dan berdarah pada mata.

Pada 27 Maret lalu, OIE menangguhkan status Thailand sebagai Negara Bebas AHS. Sebelumnya, penangguhan yang sama diterapkan terhadap Myanmar dan Kirgistan pada 2018.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper