Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan patungan antara Vanguard Group dengan Ant Financial meluncurkan robot penasehat untuk menyasar konsumen teknologi finansial China yang saat ini berjumlah 900 juta pengguna.
Perusahaan patungan tersebut menawarkan jasa otomatis yang dinamakan Bang Ni Tou (Help You Invest) untuk menarik investor menanamkan modalnya minimal 800 yuan (US$113) di produk reksadana.
“Yang kami lakukan adalah membantu pengguna memilih seluruh tim sepakbola, alih-alih hanya satu pemain. Kami membantu para pengguna untuk memilih portofolio investasi yang bisa memberikan profit dalam jangka panjang,” kata Chief Executive Officer (CEO) Vanguard Investment Advisors, Investment Consultancy Co. Peter Zhang, dilansir Bloomberg, Kamis (2/4/2020).
Setelah wabah Covid-19 menyerang ekonominya, China terus melanjutkan pembukaan industri finansialnya pada April tahun ini. Para manajer aset asing bergegas menyerbu pasar dana ritel yang diperkirakan tumbuh menjadi US$3,4 triliun pada 2023.
Ant yang dimiliki oleh Jack Ma adalah sebuah perusahaan raksasa yang mengoperasikan segasa sesuatu mulai dari pembayaran, pasar uang, hingga penilaian kredit. Komisi Pengaturan Sekuritas China telah memberikan izin operasional bagi perusahaan patungan ini yang dimiliki 51 persen oleh Ant dan 49 persen oleh Vanguard.
Robot ini akan merekomendasikan portofolio yang dipilih dari 6.000 reksadana, setelah mengevaluasi risiko investor dan perkembangan investasi. Transaksi bisa dilakukan secara otomatis dan robot itu juga akan membantu investor mengubah investasinya jika diperlukan.
Baca Juga
Para pengguna bisa mengakses fasilitas ini melalui sebuah platform manajemen aset yakni Alipay dan Ant Fortune.
Sementara itu, Clare Zhao, General Manager Vanguard Investment Management mengungkapkan tujuan kerja samanya dengan Ant adalah untuk menciptakan inovasi yang bisa gampang digunakan oleh konsumen.
Menurutnya, perusahaan patungan ini telah merekrut banyak orang, tanpa memberikan keterangan detil mengenai jumlah orang yang direkrut. Robot ini bakal membebankan biaya operasional senilai 0,5 persen kepada konsumen.