Bisnis.com, JAKARTA—European Central Bank menyatakan pandemi virus Corona atau Covid-19 telah memberikan pukulan telak bagi ekonomi global sejak krisis keuangan lebih dari satu dekade yang lalu.
Berdasarkan laporan berjudul Real-time Weakness of the Global Economy: A First Assessment of the Coronavirus Crisis, peneliti European Central Bank (ECB) memperkenalkan sebuah Indeks Kelemahan Global (Global Weakness Index).
Dilansir Bloomberg, Selasa (24/3/2020), indeks tersebut diluncurkan untuk melacak kesehatan ekonomi secara real time. Peneliti ECB Danilo Leiva-Leon, Gabriel Perez-Quiros, dan Eyno Rots menyebutkan indeks itu menunjukkan adanya kenaikan signifikan dengan kecepatan yang sebanding dengan krisis keuangan pada 2008.
Indeks itu menggunakan data yang berasal dari negara-negara maju dan negara berkembang termasuk Amerika Serikat, Uni Eropa, Jepang, dan Inggris.
Untuk sementara, indeks itu hanya mengacu pada indikator awal yang dirilis pada 2 Maret 2020 sehingga kemungkinan belum bisa menggambarkan kondisi sesungguhnya saat ini. Para peneliti dari ECB menyatakan indeks itu akan selalu diperbarui mengikuti data-data indikator ekonomi yang dirilis oleh sejumlah negara.
Indeks bisnis swasta mulai dari manufktur hingga jasa yang dirilis IHS Markit juga menunjukkan bahwa ekonomi Eropa terkena pukulan dalam akibat pandemi Covid-19 ini.
Tak hanya itu, sejumlah bank sentral dari Uni Eropa, Federal Reserve, Bank of England, dan Bank of Japan merupakan beberapa bank yang meluncurkan stimulus untuk menyuntikkan likuiditas ke sistem keuangan.