Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kenapa Jokowi Tidak Pilih Lockdown untuk Atasi Corona Covid-19?

Jokowi mengaku telah mengamati kebijakan seluruh negara saat menghadapi Covid-19. Hal ini dilaporkan oleh duta besar Indonesia untuk negara-negara lain melalui Kementerian Luar Negeri.
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers saat meninjau Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). Presiden Joko Widodo memastikan Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran siap digunakan untuk menangani 3.000 pasien. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Pool
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers saat meninjau Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). Presiden Joko Widodo memastikan Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran siap digunakan untuk menangani 3.000 pasien. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Pool

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa setiap negara memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Oleh sebab itu dirinya tidak memilih opsi lockdown untuk Indonesia terkait penanganan penyebaran virus corona Covid-19.

Jokowi mengaku telah mengamati kebijakan seluruh negara saat menghadapi Covid-19. Hal ini dilaporkan oleh duta besar Indonesia untuk negara-negara lain melalui Kementerian Luar Negeri.

“Jadi yang paling pas di negara kita physical distancing menjaga jarak aman, kalau itu bisa kita lakukan saya yakin kita bisa mencegah penyebaran Covid 19 ini,” kata Presiden membuka rapat terbatas soal Pengarahan Presiden kepada Para Gubernur Menghadapi Pandemi Covid-19 melalui video conference, Selasa (24/3/2020).

Namun, hal itu membutuhkan sebuah kedisiplinan yang kuat. Seluruh masyarakat harus ikut berperan serta untuk memutus rantai penyebaran virus corona. Bila itu semua dapat dilakukan secara taat oleh masyakrat, Presiden yakin opsi menjaga jarak akan menunjukan hasil yang baik.

Jokowi juga menegaskan bahwa masyarakat harus mematuhi imbauan isolasi dari rumah sakit.

“Saya baca sebuah berita, sudah diisolasi membantu tetangganya yang mau hajatan, ada yang sudah diisiolasi masih belanja di pasar, kedisplinan untuk mengisolasi yang penting,” kata Jokowi.

Adapun pemerintah telah menghitung sejumlah skenario untuk mengalkulasi dampak Covid-19 di Indonesia. Saat ini, Jokowi menggenggam skenario ringan hingga berat. “

"Dan saya kira kita ingin kita berada di skenario yang ringan dan kalau betul-betul sulit dibendung ya paling tidak kita masuk ke skenario sedang jangan sampai masuk ke skenario yang paling buruk,” katanya.

Sementara itu, Jokowi juga meminta setiap kepala daerah menghitung dengan cermat setiap kebijakan yang diambil dalam pengendalian penularan virus corona. Pasalnya, virus tersebut bukan memberikan dampak kepada kesehatan saja, tetapi juga sosial ekonomi.

“Intinya kita ingin 3 hal yang menjadi fokus. Pertama, keselamatan kesehatan adalah yang utama tapi siapkan. Kedua, social safety net, bantuan sosial tolong disiapkan. Ketiga, dampak ekonomi dihitung betul sehingga kesiapan kita dalam menyediakan stok pangan betul-betul ada,” kata Jokowi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Khadafi
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper