Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyerahkan bantuan peralatan kesehatan dari Republik Rakyat China sebagai amunisi untuk menghadapi virus corona Covid-19 di Indonesia pada Senin (23/3/2020).
Sebelum penyerahan itu, Prabowo telah meminta penggunaan pesawat TNI untuk mengambil alat kesehatan dari Shanghai pada Kamis (18/3/2020). Langkah ini diyakini untuk mempermudah proses birokrasi antarpemerintah dibandingkan menggunakan fasilitas lain.
Beberapa hari kemudian, pesawat TNI Angkatan Udara terbang ke China. Adalah pesawat angkut berat C130 Hercules berangkat Sabtu (21/3/2020) ke Negeri Tirai Bambu, dan mendarat di Bandara Halim Perdana Kusumah, Jakarta Senin (23/3/2020).
Bantuan yang diberikan berupa alat-alat kesehatan (alkes), seperti rapid test dan alat pelindung diri (APD) yaitu disposable masks, masker N-95,, baju pelindung, kacamata googles, gloves, pelindung sepatu, infra-red thermometer dan surgical caps.
Petugas memindahkan Alat Pelindung Diri (APD) dari pesawat B737-400 milik TNI AU di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Senin (23/3/2020). Ribuan APD dengan berat total 1,6 ton yang dikirim dari Lanud Halim Perdanakusuma tersebut selanjutnya akan didistribusikan ke beberapa rumah sakit di wilayah Bali, NTB dan NTT untuk penanganan Coc-19 atau virus Corona. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Seluruh alat kesehatan diberikan untuk tenaga kesehatan guna menekan penyebaran wabah corona.
Bantuan alkes dari China tersebut diserahkan secara simbolis oleh Prabowo kepada perwakilan rumah sakit yang ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan penanganan Covid - 19 di Base Ops TNI AU, Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur.
Operasi Humanitarian Aid yang digagas oleh Prabowo ini dilakukan oleh Kemhan dan Mabes TNI atas bantuan Kementerian Pertahanan Republik Rakyat China serta dukungan Corporate Social Responsibility (CSR) sejumlah perusahaan China yang berinvestasi di Indonesia.
Usai penyerahan secara simbolis, Prabowo menyampaikan bahwa penyerahan bantuan alkes ini menunjukkan keseriusan pemerintah bekerja sama dengan pemerintah China dan perusahaan-perusahaan swasta China dan dari Indonesia menghadapi ancaman Covid-19.
"Kita sangat serius memandang ancaman yang kita hadapi ini adalah ancaman untuk kita semua bukan saja seluruh bangsa Indonesia tapi seluruh dunia", katanya, Senin (23/3/2020).
"Ini saatnya kita bersatu, saatnya kita bahu-membahu menghadapi ini, karena seluruh dunia dalam ancaman", tandas Menhan.
Petugas memindahkan Alat Pelindung Diri (APD) dari pesawat B737-400 milik TNI AU di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Senin (23/3/2020). Ribuan APD dengan berat total 1,6 ton yang dikirim dari Lanud Halim Perdanakusuma tersebut selanjutnya akan didistribusikan ke beberapa rumah sakit di wilayah Bali, NTB dan NTT untuk penanganan Covid-19 atau virus Corona. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Prabowo turut mengapresiasi seluruh unsur. Dia juga menyampaikan terima kasih kepada TNI dan jajarannya yang menunjukkan sikap berani, gagah berkorban.
Menhan juga mengucapkan terima kasih kepada para dokter, perawat dan pekerja di rumah sakit. Mereka terus berada di garis paling depan menghadapi ancaman wabah.
"Kami kagum sama kalian, kami hormat sama kalian, para dokter, para perawat para pekerja di rumah sakit, kau pahlawan-pahlawan sekarang ini. Kami berjanji akan berbuat yang terbaik untuk mendukung kalian membantu rakyat Indonesia", ungkap Prabowo.
Dia juga mengajak masyarakat tidak panik menghadapi ancaman corona. Dia meyakini pemerintah dan dukungan banyak pihak akan mengatasi wabah tersebut.
"Dan kita yakin, kalau kita bersatu kita yakin ini akan kita atasi. Kita tidak perlu panik tidak perlu risau, bahaya ada di mana-mana, tapi kita berani dan akan mampu mengatasi ini,” tuturnya.
Sementara itu, Juru Bicara Menteri Pertahanan RI Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan Prabowo Subianto juga sudah meminta beberapa perusahaan lokal segera memproduksi secara massal dan cepat sebanyak mungkin APD yang saat ini sangat dibutuhkan paramedis.
"Salah satu perusahaan yang diminta memproduksi adalah PT Sritex. Beliau berharap semuanya bergotong royong dan lupakan dulu perbedaan sikap politik, saatnya bersatu, bekerjasama dan beliau yakin kita bisa segera keluar dari situasi ini," katanya.