Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bendung Dampak Corona, Jerman Pinjam Dana US$370 miliar

Sebanyak 150 miliar euro akan diperuntukkan penananganan wabah. Sementara itu, dana penyelamatan dan pendanaan korporasi dapat mencapai 200 miliar euro.
Suasana lockdown di Munich, Jerman/ Bloomberg - Michaela Handrek-Rehle
Suasana lockdown di Munich, Jerman/ Bloomberg - Michaela Handrek-Rehle

Bisnis.com, JAKARTA - Jerman akan mengajukan total pinjaman sebesar 350 miliar euro atau US$370 miliar untuk mengatasi dampak pandemi virus corona.

Sebanyak 150 miliar euro akan diperuntukkan penananganan wabah. Sementara itu, dana penyelamatan dan pendanaan korporasi dapat mencapai 200 miliar euro.

Wakil Menteri Keuangan Joerg Kukies mengatakan besaran final pinjaman dana penyelamatan tergantung pada berapa banyak perusahaan yang meminta bantuan pemerintah.

"Sejauh mana pinjaman aktual pemerintah federal di bawah dana penyelamatan saat ini tidak dapat diperkirakan, karena ini tergantung pada sejauh mana perusahaan akan menggunakan dana penyelamatan. Bisa juga jauh lebih rendah," kata Kukies, dilansir Bloomberg, Senin (23/3/2020).

Utang sebesar 150 miliar euro adalah bagian dari anggaran tambahan yang diharapkan di setujui pemerintah hari ini. Usulan itu akan dibahas di Majelis Rendah Parlemen Jerman Rabu pekan ini dan akan dinaikkan ke Majelis Tinggi pada Jumat.

Ketika implikasi pandemi terhadap ekonomi menjadi jelas, koalisi Pemerintah Kanselir Jerman Angela Merkel menyatakan komitmen lama untuk menyeimbangkan anggaran dan menggunakan kekuatan darurat untuk menunda aturan yang membatasi pinjaman yang diabadikan dalam konstitusi. Menurut perkiraan Kementerian Keuangan, ekonomi bisa menyusut setidaknya 5 persen.

Adapun, upaya untuk menopang perekonomian terbesar di Eropa itu termasuk langkah-langkah seperti bantuan langsung kepada perusahaan dan berpenghasilan rendah serta dana penyelamatan untuk menyelamatkan bisnis yang terkena virus.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper