Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengatakan meminta parlemen memperpanjang keadaan darurat sampai 11 April untuk mencoba menghentikan penyebaran virus corona setelah negara itu mencatat 394 kematian baru akibat penyakit itu.
Keadaan darurat nasional 15 hari pertama kali diumumkan pada 14 Maret dengan melarang orang di negara berpenduduk sekitar 46 juta itu meninggalkan rumah.
Pengecualian berlaku untuk kegiatan penting seperti membeli makanan atau mencari perawatan medis.
Pedro Sanchez mengatakan kabinetnya pada hari Selasa menyetujui permintaan untuk memperpanjang keadaan darurat selama 15 hari. Dia yakin bahwa majelis akan menyetujuinya.
"Saya tahu ini adalah tindakan drastis ... tetapi para ahli sepakat bahwa itu adalah tindakan yang efektif dalam perang melawan virus Corona," katanya dalam konferensi pers setelah mengadakan pembicaraan melalui konferensi video dengan para kepala pemerintah daerah Spanyol seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Senin (23/3/2020).
Pengumuman itu muncul setelah Spanyol melaporkan 394 kematian baru yang disebabkan oleh pandemi sehingga meningkatkan korban tewas menjadi 1.720 orang.
Baca Juga
Negara itu menjadi yang paling parah terpulul pandemi itu setelah Italia di Eropa.
Sedangkan, jumlah kasus penyakit yang dikonfirmasi meningkat sebesar 3.646, atau 14,6 persen menjadi 28.572.
Sanchez memperingatkan wabah akan terus berkembang dalam beberapa hari mendatang.
"Kami belum menerima dampak dari gelombang terkuat yang paling merusak, yang akan menguji kemampuan material dan moral kami hingga batasnya serta semangat kami sebagai masyarakat," katanya dalam pidato yang disiarkan televisi kemarin malam.
Meningkatnya infeksi membawa sistem perawatan kesehatan Spanyol ke jurang kehancuran, terutama di wilayah Madrid dan Barcelona yang merupakan wilayah tempat setengah dari semua infeksi corona.
Jerman
Sementara itu, Jerman telah memperluas pembatasan pada interaksi sosial untuk mencoba menahan wabah corona dengan melarang pertemuan publik lebih dari dua orang seperti dikutip BBC.com, Senin (23/3/2020).
Dalam pidato yang disiarkan televisi, Kanselir Angela Merkel mengatakan "perilaku kita sendiri" adalah "cara paling efektif" untuk memperlambat laju infeksi.
Dia meminta salon kecantkan, panti pijak dan toko-toko tutup.
Tak lama kemudian, kantor Merkel menyatakan kanselir wanita itu akan mengkarantina dirinya sendiri.
Seorang dokter yang memvaksinasi dia pada hari Jumat menyatakan Merkel positif terkena virus corona.
Dalam beberapa hari ke depan dia akan bekerja dari rumah, kata juru bicaranya.
Jerman, ekonomi terbesar di Eropa, sejauh ini mengkonfirmasi 18.610 kasus dan 55 kematian akibat virus corona.