Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Darurat Kekerasan Seksual Perlu Penanganan Komprehensif

Pada 2019, kekerasan terhadap perempuan berjumlah 431.471 kasus atau meningkat 6% jika dibandingkan dnegan tahun sebelumnya. Kasus kekerasan dalam rumah tangga menjadi yang paling menonjol yaitu sebesar 75% dari total kasus.
Ilustrasi /Antara
Ilustrasi /Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Kekerasan terhadap perempuan dan anak masih menjadi persoalan perlu yang segera diselesaikan. Apalagi, Komnas Perempuan mencatat bahwa dalam kurun 12 tahun terakhir, tren kekerasan terhadap perempuan meningkat hampir delapan kali lipat.

Pada 2019, kekerasan terhadap perempuan berjumlah 431.471 kasus atau meningkat 6% jika dibandingkan dnegan tahun sebelumnya. Kasus kekerasan dalam rumah tangga menjadi yang paling menonjol yaitu sebesar 75 persen dari total kasus.

Deputi Bidang Koordinasi Perlindungan Perempuan dan Anak Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Ghafur Dharmaputra mengatakan bahwa pemerintah terus mendorong berbagai upaya untuk menurunkan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak.

“Kekerasan seksual sudah dalam kondisi darurat sehingga perlu mendapat perhatian dan empati dari seluruh pihak,” dikutip dari laman Kemenko PMK, Kamis (19/3/2020).

Menurut Ghafur, maraknya kasus kekerasan semakin memperkuat urgensi diperlukannya payung hukum yang komprehensif dalam pencegahan dan penanganan kekerasan fisik/seksual.

Untuk itu, pemerintah maupun Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) perlu bekerja sama dan berkoordinasi dalam memberikan perhatian pada kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan terutama kekerasan seksual, serta ikut melakukan sosialisasi dalam pencegahan maupun penanganannya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper