Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden Ma`ruf Amin mengapresiasi kesediaan Jamaah Tabligh yang mengurungkan kegiatan Ijtimak Zona Asia di Gowa, Sulawesi. Langkah tersebut dinilai penting sebagai upaya pencegahan virus Corona. Pemerintah mengajak umat beragama tetap memperhatikan aspek keselamatan saat beribadah.
Juru Bicara Wakil Presiden Masduki Baidlowi mengatakan acara pertemuan dalam skala besar sangat memungkinkan terjadinya kontak antarorang secara langsung, di tengah wabah Covid-19 ini sangat berbahaya.
Di samping itu, saat pelaksanaan Jamaah Tabligh di Malaysia bulan lalu, sejumlah masyarakat termasuk warga negara Indonesia menjadi terduga Corona di negara tersebut. Pemerintah menilai dalam pertemuan seperti itu, penularan semakin mungkin terjadi.
“Bagi umat Islam, agama mengajarkan untuk menjauhi bahaya, dan mengutamakan keselamatan. Baik keselamatan diri sendiri maupun keselamatan orang lain. Wa la tulku bi awdiikum ilat tahlukah [jangan ceburkan diri kalian pada kerusakan],” kata Wapres seperti disampaikan Jubir Masduki Baidlowi, Kamis (19/3/2020).
“Ada kaidah, dar'ul mafaasid muqoddam ala jalbil mashalih [dahulukan menghindari kerusakan ketimbang menjalankan kebaikan]. Islam adalah agama salam, menebar keselamatan, menyebar rahmat bagi seluruh alam,” sambungnya.
Wapres mengapresiasi upaya Mendagri, Kepala BNPB, Pemprov Sulawesi Selatan, Pemkab Gowa dan Polda serta Kodam setempat. Unsur pemerintah telah berdialog dan mengajak pengikut Jamaah Tabligh untuk mengikuti protokol penanganan Covid-19.
Baca Juga
Selain Jamaah Tabligh di Sulsel, hari ini berlangsung Penahbisan Uskup Ruteng di NTT. Gubernur NTT telah menyampaikan anjuran untuk menunda acara, demi keselamatan dan kesehatan bersama.
Wapres menyebut dalam suasana saling bekerja sama untuk mencegah dan menangani wabah Corona, dia mengajak seluruh umat beragama, untuk menjalankan ibadah, menyelenggarakan kegiatanan keagamaan, dengan tetap memperhatikan aspek keselamatan, aspek kesehatan bagi sesama.
“Saya mengajak para tokoh agama, pimpinan majelis-majelis agama, untuk sama-sama merumuskan pedoman keagamaan, dan menjelaskan ke pemeluk agama masing-masing, tentang pelaksanaan ibadah, khususnya yang bersifar massal, atau berjamaah, dalam rangka meciptakan iklim ibadah yang kondusif bagi pencegahan penyebaran virus dan penanganannya secara efektif,” ujar Wapres Ma'ruf Amin.