Bisnis.com, JAKARTA—Sejumlah supermarket besar di Inggris mulai menerapkan sejumlah kebijakan seiring dengan membludaknya pembeli akibat pandemik virus corona.
J Sainsbury Plc mulai menetapkan kuota pembelian bagi setiap pembeli, sedangkan Wm Morrison Supermarkets Plc berencana merekrut 3.500 orang untuk memperluas layanan pengirimannya.
Chief Executive Officer (CEO) Sainsbury Mike Coupe mengatakan pihaknya terpaksa membatasi pembelian di tengah maraknya aksi memborong (panic buying) terhadap beberapa komoditas. Adapun, supermarket ini membatasi pembelian maksimal 3 produk grosir dan dua produk yang paling populer.
“Kami terus berupaya untuk memastikan ketersediaan makanan dan barang esensial lain dari pemasok ke supermarket secepat yang kami bisa. Kami masih punya banyak makanan, jika anda hanya membelinya untuk anda dan keluarga,” ujarnya, dilansir dari Bloomberg, Rabu (18/3/2020).
Sainsbury juga akan menutup konter makanan segar untuk memotong antrian pembeli, dan membukanya khusus untuk lansia selama satu jam setiap Kamis guna memastikan para lansia bisa mendapatkan kebutuhannya.
Tak jauh berbeda, Tesco Plc, juga menerapkan pembatasan pembelian untuk mengatasi panic buying di Inggris.
Baca Juga
Sementara itu, Morrison berencana merekrut ribuan pegawai untuk mengatasi peningkatan permintaan secara online secara besar-besaran. Perusahaan ritel itu mencatatkan kinerja tahunan sesuai dengan ekspektasi dan menunda pemberian dividen untuk menghemat kas.
Saham Morrison tercatat naik 3,7 persen pada Rabu (18/3/2020), sedangkan saham Sainsbury melesat 6,7 persen pada waktu yang sama.