Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

10 PDP di RSPI Sulianti Saroso Berangsur Membaik

Sejak pertama kali menerima pasien suspect virus Corona, RSPI Sulianti Saroso telah menerima total 39 pasien dalam pengawasan. Sebanyak 28 di antaranya sudah diperkenankan pulang; 10 masih dirawat intensif; dan satu meninggal dunia.
Gerbang pintu masuk Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso di Sunter Jakarta Utara. Foto: Google Streets, April 2019n
Gerbang pintu masuk Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso di Sunter Jakarta Utara. Foto: Google Streets, April 2019n

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, Mohammad Syahril mengatakan, hingga Rabu (11/3/2020), terdapat 10 pasien dalam pengawasan (PDP) yang dirawat di RSPI Sulianti Saroso. Adapun delapan PDP diantaranya dinyatakan positif terjangkit virus Corona (Covid-19).

“Sementara dua PDP lainnya masih menunggu hasil laboratorium,” tutur Syahril kepada Bisnis di ruang kerjanya. “Hasil pemeriksaan kasus 3 dan Kasus 10 hari ini negatif, dua hari lagi akan dilakukan tes laboratorium yang kedua untuk memastikan statusnya."

Sejak 3 Januari 2020, RSPI telah merawat 39 PDP. Kemudian, sudah ada 28 pasien dalam pengawasan diperkenankan pulang. Sementara itu, 10 lainnya masih dirawat intensif di ruang isolasi. Dan satu sisanya meninggal dunia.

Syahril juga menambahkan dari delapan pasien positif Covid-19 telah memperlihatkan gejala klinis yang relatif baik. Artinya, ia menerangkan, tidak ada demam yang tinggi atau sesak nafas.

“Keadaan umumnya baik, bisa melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasanya, ganti pakaian makan, ke toilet tanpa harus dibantu,”ujarnya.

Pasien positif terpapar virus Corona (Covid-19) di Indonesia kembali bertambah. Kini, total pasien yang terjangkit virus Corona di dalam negeri mencapai 34, alias bertambah tujuh dari Selasa (11/3/2020).

Pertumbuhan penyebaran Covid-19 di Indonesia membuat pemerintah berupaya menggenjot upaya pelacakan atau tracing.

Juru bicara penanganan Covid-19 untuk Indonesia, Achmad Yurianto, mengatakan upaya pelacakan dilakukan dengan mendata seluruh kontak dekat pasien tercatat. Selanjutnya, pemerintah mengidentifikasi gejala yang timbul dari setiap kontak dekat setelah bertemu dengan pasien.

"Bagaimana cara mengendalikan penyebaran, dengan menemukan kasus positif lalu isolasi," kata Yuri.

Setidaknya saat ini pemerintah mengelompokkan potensi penyebaran berdasarkan temuan kasus. Seperti kasus pertama yang disebut sebagai klaster Jakarta yang diduga telah menularkan kepada 5 orang. Sebanyak 2 di antaranya adalah warga negara asing.

Kemudian kasus pertama juga memunculkan subklaster. Kasus 03 dan 04 yang diduga terinfeksi kasus 01, memiliki kelompok masing-masing yang diduga berpotensi terpapar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Andya Dhyaksa
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper