Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dirut RSPI: Dalam Sehari, Sekitar 30 Orang Periksa Virus Corona

Jumlah tersebut semakin bertambah dari waktu ke waktu. Di satu sisi, Syahril merasa senang dengan fenomena cek diri tersebut. Karena ini menunjukkan kesadaran masyarakat makin tinggi.
Direktur Utama RSPI Prof. dr Sulianti Saroso Mohammad Syahril dan jajaran direksi saat memberi keterangan pers perkembangan kasus COVID-19, Kamis (5/4/2020). Dari kiri ke kanan, Dr. Vivi Lisdawati, M.Si, Apt, dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH, dr. Dyani Kusumowardhani, Sp.A, Drs. Syamsuri, MM. M.Ak. JIBI/Bisnis-Nyoman Ary
Direktur Utama RSPI Prof. dr Sulianti Saroso Mohammad Syahril dan jajaran direksi saat memberi keterangan pers perkembangan kasus COVID-19, Kamis (5/4/2020). Dari kiri ke kanan, Dr. Vivi Lisdawati, M.Si, Apt, dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH, dr. Dyani Kusumowardhani, Sp.A, Drs. Syamsuri, MM. M.Ak. JIBI/Bisnis-Nyoman Ary

Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, Mohammad Syahril mengatakan, hingga Rabu (11/3/2020) terdapat 677 orang dalam pemantauan (ODP) yang tercatat di RSPI Sulianto Saroso terkait wabah virus Corona (Covid-19).

“Dalam sehari, ada 30 orang yang memeriksakan diri di posko pemantuan. Dan angkanya terus naik,” jelas Syahril saat memberi keterangan terkni terkait penanganan wabah virus Corona di RSPI Sulianti Saroso, Rabu (11/3/2020).

Kendati demikian, Syahril menyambut baik fenomena itu. Lantaran, menurutnya, kesadaran masyarakat semakin tinggi untuk mencegah penyebaran wabah virus Corona.

Jumlah pasien yang positif terpapar virus Corona di Indonesia terus bertambah. Pada Selasa (10/3/2020) sore, pemerintah mengumumkan lagi delapan tambahan pasien baru, sehingga menjadi 27 pasien. Sebelumnya, per hari Senin (9/3), jumlah pasien berada di angka 19.

Hingga Rabu (11/3/2020) siang, jumlah pasien Covid-19 di Indonesia 26 orang, di luar 1 WNA yang telah meninggal dunia. Sebanyak 2 orang di antaranya telah dinyatakan negatif melalui dua kali pemeriksaan laboratorium.

Pertumbuhan penyebaran Covid-19 di Indonesia membuat pemerintah berupaya menggenjot upaya pelacakan atau tracing.

Juru bicara penanganan Covid-19 untuk Indonesia, Achmad Yurianto, mengatakan upaya pelacakan dilakukan dengan mendata seluruh kontak dekat pasien tercatat. Selanjutnya, pemerintah mengidentifikasi gejala yang timbul dari setiap kontak dekat setelah bertemu dengan pasien.

"Bagaimana cara mengendalikan penyebaran, dengan menemukan kasus positif lalu isolasi," kata Yuri.

Setidaknya, saat ini pemerintah mengelompokkan potensi penyebaran berdasarkan temuan kasus. Seperti kasus pertama disebut sebagai klaster Jakarta yang diduga telah menularkan kepada 5 orang. Sebanyak 2 di antaranya adalah warga negara asing.

Kemudian kasus pertama juga memunculkan subklaster. Kasus 03 dan 04 yang diduga terinfeksi kasus 01, memiliki kelompok masing-masing yang diduga berpotensi terpapar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Andya Dhyaksa
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper