Bisnis.com, JAKARTA – Penyisiran terhadap para pejabat Arab Saudi yang diduga mendukung upaya kudeta diperluas hingga mencakup puluhan pejabat kementerian dalam negeri.
Sebelumnya, aparat hukum Arab Saudi menangkap Pangeran Ahmed bin Abdulaziz, adik Raja Salman, dan Pangeran Mohammed bin Nayef, keponakan raja dan mantan pangeran mahkota.
Aparat juga menahan saudara laki-laki Mohammed bin Nayef seperti dikutip Aljazeera.com, Senin (9/3/2020).
Akan tetapi, belum ada komentar resmi dari otoritas Arab Saudi tentang penangkapan tersebut.
"Ada beberapa jenis rumor bahwa ada kekacauan di dalam keluarga akibat banyaknya kritikan, tetapi langkah penangkapan merupakan tindakan yang tidak dapat dibenarkan setelah pasukan keamanan bertopeng datang ke kamar dan menarik mereka keluar dari tempat tinggal pribadi,” kata Khalil Jahshan, Direktur eksekutif Arab Center di Washington, DC.
Satu sumber menyebutkan bahwa penangkapan itu mengirim pesan kepada siapa pun dalam keluarga kerajaan akan kehilangan haknya kalau sering mengeritik.
Baca Juga
Pesannya adalah berhentilah mengeritik dan ikuti garis kebijakan pemerintah, karena jika Pangeran Ahmed dapat ditangkap, pangeran mana pun jua bisa ditangkap.
Sementara itu, Raja Salman dari Arab Saudi dilaporkan berada dalam kondisi sehat dan bekerja seperti biasa, beberapa hari setelah penangkapan dua pangeran senior yang memicu spekulasi tentang kemungkinan upaya kudeta atau kemunduran kesehatan raja secara mendadak.
Dalam penampilan pertama raja sejak itu, media pemerintah menunjukkan raja berusia 84 tahun itu pada hari Minggu (8/3/2020), berdiri dan menyapa dua diplomat Saudi yang disumpah sebagai duta besar.
Dia sebelumnya terlihat bertemu Kamis (5/3/2020) dengan Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab di Riyadh.
Dua orang yang dekat dengan keluarga kerajaan mengatakan bahwa kedua pangeran Arab Saudi ditahan karena tidak mendukung Pangeran Mahkota Mohammed bin Salman (MBS).
Pangeran Mohammed selama ini telah mengonsolidasikan kendali semua kekuasaan utama di dalam kerajaan dengan dukungan ayahnya, Raja Salman. Laporan tentang penangkapan pejabat tinggi Arab Saudi muncul Jumat (6/3/2020) pagi.