Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Australia diperkirakan menggelontorkan stimulus fiskal senilai A$10 miliar (Rp94,3 triliun) untuk melindungi ekonomi dari dampak virus corona (Covid-19).
Dilansir dari Bloomberg, surat kabar Australia melaporkan pada hari Senin (9/3/2020), bahwa paket stimulus tersebut naik dari perkiraan sebelumya sebesar US$5 miliar.
Menteri Keuangan Australia Josh Frydenberg, dalam sebuah kolom opini mengatakan bahwa virus ini memiliki dampak yang signifikan pada pariwisata, pendidikan, pertanian dan, manufaktur.
"Pemerintah akan segera merilis respons ekonominya. Langkah-langkah fiskal kami dirancang untuk menjaga bisnis tetap berjalan dan warga tetap bekerja. Kami mengakui bahwa krisis kesehatan ini menciptakan hambatan pasokan dan permintaan di seluruh perekonomian,” ungkap Frydenberg, seperti dikutip Bloomberg, Senin (9/2/2020).
Australia diperkirakan akan mengungkapkan rincian rencananya pada hari Selasa (10/3/2020), ketika Perdana Menteri Scott Morrison mengadakan rapat kabinet.
Pemerintah di seluruh dunia telah menjanjikan lebih dukungan anggaran senilai lebih dari US$54 miliar untuk melawan dampak virus. PM Morrison belum memasukkan angka pada rencananya dan hanya mengatakan stimulus telah "ditargetkan, diukur dan terukur," dengan penekanan pada perlindungan arus kas bisnis dan pekerjaan.
Baca Juga
Perkiraan awal dampak virus corona dari Departemen Keuangan dan bank sentral menunjukkan ekonomi kemungkinan mengalami kontraksi kuartalan pertama kalinya dalam sembilan tahun terakhir. Bagi Australia, hantaman ini datang setelah kebakaran hutan dahsyat diperkirakan akan menghambat pertumbuhan.
Meskipun hanya melaporkan 74 kasus virus yang dikonfirmasi pada hari Minggu (8/3/2020), termasuk tiga korban jiwa, ekonomi Australia bergantung pada China yang menjadi pusat wabah. Negeri Panda tersebut merupakan pasar ekspor komoditas utama Australia dan sumber penting turis dan pelajar untuk sektor jasa.
Australian Financial Review sebelumnya melaporkan paket stimulus tersebut akan memberikan keringanan pajak untuk memacu investasi darurat oleh bisnis-bisnis, besar sementara surat kabar Australia sebelumnya mengatakan stimulus dapat mencakup pembayaran tunai kepada rumah tangga.
Laporan The Sunday Telegraph mengatakan pemerintah sedang mengupayakan subsidi upah dan pembayaran untuk usaha kecil. Surat kabar tersebut juga mengatakan pemerintah dapat mendorong para pensiunan untuk membelanjakan lebih banyak dengan menurunkan jumlah yang mereka peroleh dari aset keuangan sebelum menerima bantuan pemerintah.