Bisnis.com, JAKARTA - Inggris akan mundur sebagai negara anggota European Union Aviation Safety Agency (EASA) atau Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa setelah 31 Desember 2020.
Sekretaris Transportasi Inggris Grant Shapps mengatakan, Otoritas Penerbangan Sipil Inggris atau CAA akan bertanggung jawab atas sertifikasi pesawat terbang dan peraturan keselamatan setelah masa transisi brexit yang berakhir 31 Desember 2020.
"Kami akan meninggalkan EASA. Pada kenyataannya, banyak tenaga ahli mereka adalah orang Inggris dan banyak lampu utama utama EASA adalah orang Inggris," katanya, dilansir Bloomberg, Minggu (8/3/2020).
Selain itu, Shapps juga menyatakan CAA juga akan mencari pengakuan bersama atas sertifikasi dalam perjanjian bilateral dengan negara dan blok di luar EASA.
Sementara itu, sejak brexit berlaku pada 1 Februari 2020, Inggris berstatus sebagai negara ketiga dalam EASA. Status ini tidak memberikannya kemampuan membuat keputusan dan yang akan berlanjut hingga 31 Desember mendatang. EASA dalam pernyataan di web resminya mengatakan periode transisi dapat diperpanjang antara para pihak satu hingga dua tahun.