Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Italia Gandakan Stimulus Lawan Corona menjadi US$8,4 Miliar

Italia akan menggandakan nilai dana yang direncanakan untuk membantu mengendalikan dampak wabah virus corona (Covid-19) terhadap ekonomi menjadi 7,5 miliar euro (US$8,4 miliar).
Warga Italia berbelanja di pasar Piazza Vittorio di Roma, Kamis (5/3/2020)/ Bloomberg
Warga Italia berbelanja di pasar Piazza Vittorio di Roma, Kamis (5/3/2020)/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Italia akan menggandakan nilai dana yang direncanakan untuk membantu mengendalikan dampak wabah virus corona (Covid-19) terhadap ekonomi menjadi 7,5 miliar euro (US$8,4 miliar).

Langkah tersebut menunjukkan peningkatan dramatis dalam hal respons pemerintah, yang sejauh ini telah menutup aktivitas belajar mengajar di sekolah-sekolah secara nasional dan melarang perhelatan acara publik.

Dengan ekonomi yang sudah terlebih dahulu menghadapi risiko resesi, krisis wabah virus corona telah melumpuhkan kegiatan bisnis di wilayah utara negara itu, tempat bagi sejumlah perusahaan ternama termasuk produsen mobil Fiat Chrysler Automobilies NV.

Wabah ini juga menambah tekanan pada koalisi pemerintahan yang rapuh di negara itu, dengan adanya tuntutan untuk pengeluaran yang semakin tinggi.

“Dana tersebut akan digunakan untuk membantu seluruh keluarga dan bisnis menangani keadaan darurat ini yang tak hanya soal kesehatan tetapi juga ekonomi,” terang Perdana Menteri Giuseppe Conte dalam suatu jumpa pers bersama dengan Menteri Keuangan Roberto Gualtieri di Roma pada Kamis (5/3/2020) waktu setempat.

“Tak seorang pun harus kehilangan pekerjaan karena virus corona," tambah Gualtieri, seperti dilansir dari Bloomberg.

Pengeluaran tambahan akan menyebabkan Italia memecah komitmen defisit anggarannya sebesar 6,35 miliar euro, atau 0,35 poin persentase dari produk domestik bruto (PDB). Italia telah melakukan pembicaraan dengan Komisi Eropa untuk diberikan fleksibilitas yang diperlukan.

Dalam sebuah surat pihak Komisi, Gualtieri mengatakan pengeluaran tambahan itu akan mendorong defisit Italia pada tahun 2020 menjadi 2,5 persen dari PDB atau lebih besar dari komitmen sebelumnya untuk 2,2 persen.

Perincian program stimulus tersebut akan dipaparkan pekan depan dan harus memperoleh persetujuan parlemen, menurut Gualtieri.

“Paket itu terutama terdiri dari peningkatan sumber daya keuangan untuk dana tambahan upah dan bantuan keuangan untuk sektor dan perusahaan yang paling terkena dampak,” tulis Gualtieri.

"Kami akan menyediakan dana tambahan untuk sistem perawatan kesehatan masyarakat, perlindungan sipil, dan tenaga keamanan,” tambahnya.

Dikutip dari www.worldometers.info, jumlah korban jiwa di Italia bertambah sebanyak 41 orang, sehingga menjadikan total kematian di negeri ini tercatat 148 orang hingga Kamis malam waktu GMT atau Jumat (6/3/2020) pagi WIB, angka terbesar setelah China.

Tak hanya korban jiwa, Italia juga mencatatkan pertambahan jumlah kasus terbesar sebanyak 769 pada Kamis, sehingga menjadikan total jumlah kasus di negara ini mencapai 3.858 atau terbesar ketiga setelah China dan Iran.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper