Bisnis.com, JAKARTA - Aksi unjuk rasa kembali terjadi di Hong Kong.
Polisi Hong Kong menembakkan gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa yang kembali ke jalan-jalan kota pada Sabtu (29/2/2020). Upaya itu ditempuh untuk mencegah demonstrasi berubah menjadi aksi kekerasan.
Dilansir Bloomberg, Minggu (1/3/2020), pemerintah Hong Kong dalam sebuah pernyataan mengatakan, para pengunjuk rasa berkumpul di luar kantor polisi Mong Kok di Kowloon dan melumpuhkan lalu lintas. Para demonstran melemparkan bom bensin dan membakar barikade.
South China Morning Post melaporkan bahwa polisi menggunakan semprotan merica dan seorang petugas menembakkan senjata api dan terlibat bentrokan dengan para pemrotes.
Sementara itu, operator jaringan kereta api kota menangguhkan layanan di stasiun kereta bawah tanah Mong Kok setelah kebakaran terjadi di salah satu pintu masuk.
Aksi demonstrasi pada akhir pekan ini membuka kembali rentetan protes yang dilancarkan pada tengah hingga akhir tahun lalu. Demonstrasi besar-besaran yang memrotes Rancangan Undang-Undang (RUU) ekstradisi itu mendorong ekonomi Hong Kong masuk ke jurang resesi.
Pada 2019, secara tahunan ekonomi Hong Kong terjun minus 2,9 persen setelah sebelumnya turun 2,8 persen pada kuartal III/2019. Sementara itu produk domestik bruto (PDB) mengalami penurunan sebesar 1,2 persen, yang merupakan penurunan tahunan pertama sejak 2009.