Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Rusia mengumumkan akan menunda masuknya warga negara China mulai 20 Februari meski tingkat infeksi virus corona per hari di daratan China turun di bawah 2.000 untuk pertama kalinya sejak Januari.
Jumlah kematian akibat wabah virus corona di daratan China mencapai setidaknya 1.868 orang dengan 72.436 infeksi yang telah dikonfirmasi, menurut pejabat kesehatan.
Menurut Pemerintah Rusia penangguhan masuknya warga China ke seluruh wilyah negaranya, yang mulai berlaku besok, ditujukan untuk untuk kepentingan mencari pekerjaan, kepentingan pribadi maupun untuk keperluan pendidikan dan wisata.
“Penangguhan ini bersifat sementara,” menurut pernyataan otoritas Rusia yang bertanggung jawab atas penanggulangan dampak virus corona seperti dikutip Aljazeera.com, Rabu (19/2/2020).
Sementara itu, Duta Besar China untuk pusat Uni Eropa di Brussels mengatakan bahwa dampak ekonomi dari wabah virus corona akan "terbatas, jangka pendek dan dapat dikelola".
Selain itu ditegaskan bahwa Beijing memiliki sumber daya yang cukup untuk bertindak bila diperlukan.
Baca Juga
"Dengan penurunan aktivitas bisnis akibat penangguhan layanan, ada beberapa dampak pada ekonomi China. Akan tetapi, dampak itu terbatas, jangka pendek dan dapat dikelola," kata Duta Besar Zhang Ming dalam konferensi di Brussels.
Sedangkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan 92 kasus penularan dari manusia ke manusia di luar China.
“Ada 92 kasus penyebaran virus Corona dari manusia ke manusia di 12 negara di luar China, tetapi WHO tidak memiliki data untuk membuat perbandingan dengan China, kata Dirjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Dia menambahkan bahwa WHO belum melihat transmisi lokal yang berkelanjutan kecuali dalam kasus-kasus tertentu, seperti pada kapal pesiar Diamond Princess yang dikarantina di Jepang.