Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Update Virus Corona 17 Februari: Jumlah Kematian di China 1.770 Jiwa

Provinsi Hubei, melaporkan sebanyak 1.933 kasus baru terkonfirmasi virus corona pada Minggu (16/2/2020).
Polisi berjaga di pos pemeriksaan di Jembatan Sungai Jiujiang Yangtze yang melintasi dari provinsi Hubei ke Jiujiang di Provinsi Jiangxi, China, Jumat (31/1/2020). Reuters/Thomas Peter
Polisi berjaga di pos pemeriksaan di Jembatan Sungai Jiujiang Yangtze yang melintasi dari provinsi Hubei ke Jiujiang di Provinsi Jiangxi, China, Jumat (31/1/2020). Reuters/Thomas Peter

Bisnis.com, JAKARTA - China melaporkan jumlah kematian akibat wabah virus corona (Covid-19) naik menjadi 1.770 jiwa hingga Senin (17/2/2020).

Sementara itu, provinsi yang menjadi pusat penyebaran wabah, Provinsi Hubei, melaporkan sebanyak 1.933 kasus baru terkonfirmasi virus corona pada Minggu (16/2/2020). Jumlah kasus baru sedikit lebih tinggi dibandingkan sehari sebelumnya yang mencapai 1.843 kasus.

Dikutip dari Bloomberg, Komisi Kesehatan Hubei melaporkan penambahan tersebut menjadikan jumlah kasus di Hubei bertambah menjadi 58.182 kasus. Jumlah korban meninggal di provinsi ini meningkat 100 jiwa menjadi 1.696 jiwa, sementara sebanyak 6.639 pasien telah keluar dari rumah sakit.

Adapun secara keseluruhan kasus terkonfirmasi virus corona di China telah mencapai 70.548 kasus hingga Senin (17/2/2020).

Pada akhir pekan lalu, Kepala Rumah Sakit Leishenshan Wuhan Wang Xinghuan mengatakan bahwa wabah virus corona telah mencapai titik balik seiring jumlah kasus baru turun, tetapi prospeknya lebih hati-hati di luar China.

Sementara itu, Taiwan melaporkan kematian pertama akibat virus korona pada Minggu (16/2/2020) dan melaporkan penambahan dua kasus baru. Sehingga total kasus virus corona yang terkonfirmasi di Taiwan menjadi 20.

Centers for Disease Control (CDC) Taiwan menyatakan korban meninggal pertama tersebut merupakan pria berusia 60-an. Dia memiliki riwayat hepatitis B dan diabetes. Pria itu pergi ke rumah sakit pada 3 Februari dengan sesak napas dan meninggal karena pneumonia dan sepsis pada 15 Februari.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper