Bisnis.com, JAKARTA - Komisi X DPR RI akan melakukan inspeksi mendadak ke Taman Ismail Marzuki Jakarta. Sidak tersebut guna melihat langsung revitalisasi yang dipermasalahkan para seniman.
Anggota Komisi X DPR RI, Rano Karno, mengatakan dewan akan mengatur jadwal inspeksi ke lokasi revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM). Meski mengusulkan kunjungan tersebut, Rano tidak menyebut jadwal sidak nanti.
"Nanti kita jadwalkan. Pasti dijadwalkan. Mungkin setelah 3 - 4 hari,” katanya di Kompleks Parlemen, Senin (17/2/2020)
Rano memprotes kebijakan pemerintah DKI Jakarta yang tak melibatkan seluruh seniman untuk membahas perihal revitalisasi TIM. Lima orang yang menjadi perwakilan para seniman oleh Pemprov DKI juga dipertanyakan oleh Forum Seniman Peduli TIM.
Menurutnya pembangunan TIM pada 10 November 1968 bertujuan untuk mengumpulkan para seniman dan budayawan di Jakarta. Sejak pembangunan awal TIM, seniman selalu dilibatkan. Pemegang proyek harus mengajak seniman dan budayawan pada revitalisasi ini.
Adapun Forum Seniman Peduli TIM meminta agar proyek tersebut dimoratorium atau ditangguhkan. Proyek diharapkan berjalan setelah pemerintah dan seniman termasuk dari Akademi Jakarta, IKJ dan Dewan Kesenian Jakarta saling menempuh jalur komunikasi dua arah.
Dialog inilah yang kami butuhkan. Tapi selama ini kan kelihatan [Pemprov DKI] buta, tuli, dan bisu,” kata Juru Bicara Forum Seniman Peduli TIM, Noorca M Massardi usai rapat di DPR.
Wakil Ketua Komisi X Dede Yusuf mengatakan pemerintah seharusnya meelindungi lahan kesenian untuk kelestarian budaya. Terlebih pop culture dinilai turut mempengaruhi kebudayaan masyarakat dewasa ini.
Dede turut menyinggung rencana revitalisasi disertai dengan pembangunan hotel berbintang dan di dalam kompeks TIM. Dia mengeluhkan rencana Pemprov untuk pembangunan gedung baru tersebut.
“Jangan melihat dari profit oriented. APBD DKI Jakarta kan banyak sekali. Kalau hotel boleh di mana saja, jangan di TIM,” ujarnya.