Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Update Virus Corona: Korban Meninggal 906 Jiwa, China Anggarkan US$10 Miliar

Angka kematian akibat wabah virus corona (coronavirus) melonjak hingga melampaui 900 korban jiwa.
Toru Hanai/Bloomberg
Toru Hanai/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Angka kematian akibat wabah virus corona (coronavirus) melonjak hingga melampaui 900 korban jiwa.

Dikutip dari www.worldometers.info, korban jiwa di China tercatat 904 orang hingga Senin (10/2/2020) pukull 05.22 WIB, bertambah sebanyak 93 jiwa sejak Minggu (9/2). Sumber lain menyebut angka korban saat ini berada di angka 871 jiwa.

Sementara itu, kematian di luar China terjadi di Filipina dan Hong Kong masing-masing sebanyak 1 orang. Dengan demikian, wabah virus ini telah merenggut total 906 nyawa. Angka kematian tersebut telah melampaui jumlah korban akibat MERS yang mencapai 858 jiwa pada 2012.

Adapun jumlah yang dipastikan terinfeksi virus corona di China hingga Senin (10/2) bertambah 2.654 orang, sehingga jumlah total pengidap virus sejauh ini di negeri tersebut mencapai 39.852 orang.

Virus ini juga telah menjalar ke 27 negara lain di Asia dan Eropa. Menyusul China berturut-turut adalah Jepang, Singapura, dan Hong Kong yang mencatatkan masing-masing 96, 43, dan 36 kasus.

Dari total 40.234 kasus virus corona di seluruh dunia hingga Senin (10/2), sebanyak 6.315 di antaranya dalam kondisi kritis. Di sisi lain, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh juga bertambah menjadi 3.281 orang.

Provinsi Hubei, China, jantung wabah virus tersebut, melaporkan 91 kematian tambahan hinga 10 Februari, seperti dilansir Bloomberg. Sebagian besar korban jiwa di China datang dari provinsi ini.

Hubei menambahkan 2.6187 kasus baru selama periode 24 jam, menurut pernyataan dari komisi kesehatan setempat. Total kasus yang dikonfirmasi di Hubei saat ini mencapai lebih dari 29.631.

Dilansir Bloomberg, pemerintah China akan mengalokasikan sedikitnya US$10 miliar untuk mengendalikan wabah virus corona dan mencari pasokan medis dari negara lain. Bank sentral China pada hari Senin akan menyediakan dana pinjaman ulang pertama untuk memerangi penyakit dan menawarkan fasilitas tersebut setiap pekan kepada sejumlah bank bulan ini.

Sementara itu Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus di Twitter bahwa penyebaran terkait virus corona dari orang-orang yang tidak memiliki riwayat perjalanan ke China, dengan mengatakan "kita mungkin hanya melihat ujung gunung es" ketika menyangkut virus.

"Deteksi sejumlah kecil kasus dapat mengindikasikan penularan yang lebih luas di negara lain," katanya, seperti dikutip Bloomberg.

Tedros meminta negara-negara untuk meningkatkan upaya untuk mempersiapkan kemungkinan penyebaran virus corona. Donatur telah berkontribusi terhadap upaya WHO untuk memerangi virus ini, namun masih jauh dari target pengumpulan dana hingga US$675 juta untuk memerangi virus ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper