Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Thailand menyetujui langkah-langkah untuk mengendalikan harga masker wajah dan gel pembersih tangan setelah wabah novel coronavirus atau virus corona menyebabkan kurangnya pasokan.
Dilansir dari The Star, Rabu (5/2/2020), Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-O-Cha mengatakan usulan untuk menempatkan produk tersebut pada daftar kontrol harga negara disetujui oleh kabinet.
Perusahaan yang memproduksi atau menjual barang dalam daftar kontrol diwajibkan untuk memberi tahu pihak berwenang mengenai biaya produksi dan meminta persetujuan sebelum melakukan perubahan harga.
Outlet berita Thailand The Standard melaporkan pekan lalu bahwa masker wajah terjual habis di pusat perbelanjaan utama Bangkok hanya 15 menit setelah ditempatkan di rak. Pada Selasa (4/2/2020), surat kabar Thailand Thairath juga melaporkan bahwa masker wajah terjual habis dalam beberapa menit setelah ditempatkan di toko-toko di sekitaran Bangkok.
Perdana Menteri Prayut mengatakan bahwa menginformasikan kepada masyarakat tentang penggunaan dan pembuangan masker wajah yang benar adalah langkah pencegahan penting untuk mengendalikan penyebaran virus corona.
Thailand telah mengonfirmasi total 25 kasus novel coronavirus atau virus corona. Delapan dari mereka yang terinfeksi telah dipulangkan dari rumah sakit.
Baca Juga
Sementara itu, dilansir dari South China Morning Post, Pemimpin Eksekutif Hong Kong Carrie Lam memerintahkan para pejabat pemerintah untuk tidak memakai masker, kecuali dalam keadaan terbatas. Langkah ini dilakukan agar stok masker di pasaran tetap aman untuk para pekerja medis Hong Kong yang berada digaris depan menangani wabah novel coronavirus atau virus corona.
Hanya staf pemerintah yang merasa tidak sehat, bekerja di layanan garis depan, atau menghadiri tempat-tempat ramai yang harus mengenakan masker, kata Lam, merujuk pada saran yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Mengutip Channel News Asia, selama sepekan, ratusan orang di Hong Kong antre berjam-jam untuk membeli masker dan produk penambah kekebalan tubuh seperti vitamin C seiring dengan meningkatnya kekhawatiran karena epidemi novel coronavirus di China daratan.