Bisnis.com, JAKARTA - Para pemimpin China memperingatkan pejabat negaranya untuk tidak menutup-nutupi merebaknya wabah virus corona yang sejauh ini telah menjangkiti hampir 300 orang.
Siapapun yang menutup-nutupi terjadinya kasus baru akan "dipermalukan seumur hidup", menurut pernyataan lembaga politik yang bertanggung jawab atas hukum dan ketertiban seperti dikutip BBC.com, Rabu (22/1/2020).
Peringatan tersebut muncul di tengah laporan media resmi yang menyebutkan enam orang meninggal akibat virus yang menyebabkan masalah pernafasan tersebut.
Sedangkan, Badan Kesehatan Dunia (WHO) akan mempertimbangkan apakah akan menetapkan kasus ini sebagai darurat kesehatan masyarakat, seperti halnya flu babi dan Ebola.
Komisi Kesehatan Kotamadya Wuhan mengatakan sedikitnya 15 petugas medis di Wuhan terinfeksi virus tersebut.
Kabar itu mengemuka setelah Komisi Kesehatan Nasional China memastikan dua kasus di Provinsi Guangdong timbul akibat penularan antarmanusia.
Baca Juga
Dalam pernyataan terpisah, Komisi Kesehatan Kotamadya Wuhan mengatakan sedikitnya 15 petugas medis di Wuhan juga terinfeksi virus tersebut, salah satunya dalam kondisi kritis. Semuanya dilaporkan menjalani perawatan di ruangan isolasi.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), saat ini ada sebanyak 218 pasien yang terjangkit virus ini. Ada pula dua orang Thailand, satu orang di Jepang, dan satu orang di Korea Selatan yang dilaporkan tertular.
Kepastian ini muncul di tengah persiapan antisipasi di bandara-bandara di seluruh dunia untuk memasang alat pengukur suhu badan di ketika ratusan juta warga China melakukan perjalanan di dalam dan luar negeri untuk libur Imlek.