Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah wartawan yang meliput kegiatan Presiden Joko Widodo di Labuan Bajo mengalami kecelakaan.
"Tiba-tiba angin kencang dan ombak gede langsung hitungan detik langsung kapal terbalik," demikian laporan Desca Natalia, wartawan ANTARA yang turut dalam kapal nahas itu, Selasa (21/1/2020).
Hingga saat ini tidak ada laporan korban jiwa dalam kecelakaan tersebut.
Sejumlah wartawan itu berada di Labuhan Bajo meliput kegiatan Presiden Jokowi.
Kapal pinisi wisata yang ditumpangi sejumlah wartawan itu terbalik karena dihantam ombak di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Selasa (21/1/2020).
Sebelumnya, pada Senin (20/1/2020) Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas untuk mempersiapkan Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT) agar dapat menjadi destinasi wisata super premium.
Baca Juga
"Pengembangan destinasi super premium Labuan Bajo akan mulai dibenahi pada awal tahun ini dan ada beberapa hal yang ingin saya tekankan di sini berkaitan dengan Labuhan Bajo," kata Presiden Jokowi dalam rapat terbatas dengan topik "Pengembangan Destinasi Pariwisata Labuan Bajo" di hotel Plataran Labuan Bajo, NTT, Senin.
Rapat yang berlangsung di pantai tepi Laut Flores itu dihadiri oleh Menteri Pariwisata Wishnutama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Gubernur NTT Viktor Laiskodat, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo, Kepala Basarnas Marsdya Bagus Puruhito dan para pejabat terkait lainnya.
"Yang pertama yang berkaitan dengan penataan kawasan, kita memang ingin segmen pasar wisatawan yang hadir di sini adalah yang pengeluarnnya lebih besar dari wisatawan kebanyakan dan oleh sebab itu kita perlu sekali melakukan integrasi baik berkaitan dengan kerapian, kebersihan, kenyamanan dan keamanan bagi para wisatawan," ungkap Presiden.
Presiden pun menilai bahwa masih perlu tambahan sejumlah hotel baru di Labuan Bajo.
"Kita tahu juga di sini ada beberapa hotel berbintang dengan beberapa fasilitas yang ada tapi kita melihat masih sangat diperlukan tambahan hotel untuk Labuan Bajo," tambah Presiden.
Presiden menyebutkan ada 5 zona yang harus ditata.
"Pertama di Bukit Pramuka, kedua di Bukit Air, ketiga di pelabuhan peti kemas kemudian di dermaga penumpang, keempat di kawasan Marina dan kelima di zona Kampung Ujung," ungkap Presiden.
Presiden menegaskan agar kelima zona tersebut dapat menjadi ruang publik yang tidak terputus.
"Sehingga menghadirkan sebuah 'landscaping' yang indah yang menjadi generator penggerak pembangunan kawasan pusat aktivitas masyarakat di Labuan Bajo," tambah Presiden.
Presiden pun memerintahkan penambahan infrastruktur di Bandara Komodo, Labuan Bajo.
"Berkaitan dengan infrastruktur kita berharap awal tahun ini run way dan terminal akan segera dimulai, betul Pak Menhub? Karena semua sudah siap dan kita harapkan nantinya bandara ini akan mendapat lalu lintas, traffic yang makin banyak karena pengelolanya memiliki kemampuan, memiliki jaringan yang baik dalam mendatangkan wisatawan ke Labuan Bajo," jelas Presiden.
Perintah lainnya adalah terkait dengan penyiapan Sumber Daya Masyarakat (SDM) lokal dan kesenian lokal agar semakin hidup. penyelesaikan sengketa tanah, registrasi kapal besar, pembersihan sampah di laut dan daratan, pembuatan acara internasional untuk mendorong promosi serta kepastian keamanan bagi wisatawan.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo menaiki langsung kapal pinisi di pantai Labuan Bajo, NTT, untuk menikmati matahari tenggelam.
"Tak salah kiranya Labuan Bajo menjadi destinasi wisata super prioritas. Pesonanya sebagai kawasan wisata bahari sungguh lengkap, dari pantai berpasir putih, laut yang indah untuk berenang dan menyelam sampai pemandangan di saat matahari terbenam," tulis Presiden Jokowi dalam akun instagramnya, Minggu.
Presiden Jokowi menaiki kapal pinisi dari dermaga hotel tempatnya menginap sekitar pukul 17.50 WITA. Ia terlebih dulu menggunakan kapal boat dari tepi pantai untuk menyeberang menuju kapal pinisi yang berlabuh di dermaga agak jauh di tengah laut.
Presiden Jokowi naik di atas kapal pinisi "Felicia" dan kemudian berlayar selama sekitar 45 menit di perairan utara Labuan Bajo bertepatan dengan waktu matahari terbenam.
Presiden didampingi Staf Khusus Presiden Adamas Belva Syah Devara dan pemilik kapal Pinisi Felicia yakni Yozua Makes.