Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pertahanan Iran memperingatkan siapa saja yang berpihak kepada Amerika Serikat dalam pembunuhan jenderal top Qassem Soleimani dapat menghadapi konsekuensinya.
“Mereka yang secara implisit mendukung aksi teroris AS akan membayarnya secara global dan regional,” kata Brigadir Jenderal Amir Hatami seperti dikutip dari kantor berita semi resmi Mehr, dilansir dari Bloomberg, Minggu (5/1/2020).
Presiden AS Donald Trump pada Sabtu (4/1/2020) mengatakan, pihaknya telah mengidentifikasi 52 target Iran, termasuk situs budaya. AS akan memukul Iran jika melakukan aksi balas dendam atas terbunuhnya Soleimani.
“Biarkan ini berfungsi sebagai peringatan jika Iran menyerang orang Amerika atau aset Amerika, kami telah menargetkan 52 situs Iran,” kata Trump dalam cuitannya.
Menurut dua pejabat AS yang meminta tidak disebutkan identitasnya, AS mengirimkan sekitar 2.800 tentara dari divisi Lintas Udara ke-82 Angkatan Darat untuk bergabung dengan sekitar 700 tentara yang dikirim ke Kuwait sebagai bagian dari batalion siap-pakai divisi reaksi.
AS sudah memiliki sekitar 60.000 personel di kawasan ini.
Baca Juga
Musuh regional Iran telah menyerukan untuk de-eskalasi. Arab Saudi menyerukan pengendalian diri, sementara Uni Emirat Arab mengatakan penting untuk bertindak secara rasional.
Sementara itu para pejabat Iran akan bertemu paling lambat Minggu (5/1/2020) waktu setempat untuk mempertimbangkan lebih jauh langkah mereduksi komitmen untuk kesepakatan nuklir 2015.
Abbas Mousavi, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan hal tersebut dalam konferensi pers di Teheran, dua hari setelah AS membunuh Soleimani.
Teheran telah memulai secara bertahap ancaman mundur dari kesepakatan tersebut setelah AS secara sepihak menarik diri pada tahun lalu dan menjatuhkan kembali sanksi yang melumpuhkan Iran. Akibat ulah AS itu, pakta tersebut hampir tak berfungsi.