Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Ditawari Investasi di Calon Ibu Kota Baru Guinea

Presiden Republik Guinea, Alpha Conde, ingin segera realisasikan kerja sama investasi dan pembangunan dengan Indonesia. Keinginan tersebut didasarkan atas besarnya potensi kerja sama antara Indonesia dan Guinea.
Alpha Conde, Presiden Republik Guinea /presidentalphaconde.com
Alpha Conde, Presiden Republik Guinea /presidentalphaconde.com

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Republik Guinea, Alpha Conde, ingin segera realisasikan kerja sama investasi dan pembangunan dengan Indonesia. Keinginan tersebut didasarkan atas besarnya potensi kerja sama antara Indonesia dan Guinea.

Hal tersebut disampaikan Presiden Conde kepada Dubes RI untuk Senegal merangkap Guinea, Mansyur Pangeran, di Conakry, Guinea, seperti dikutip dari rilis Kementerian Luar Negeri, Jumat (27/12/2019). Dalam pertemuan tersebut hadir pula Menteri Investasi dan Kerja Sama Sektor Publik Guinea, Gabriel Curtis dan Menteri Pertambangan dan Geologi Guinea Abdoulaye Magassouba.

“Pertemuan membuahkan hasil yang positif, diantaranya keinginan kuat Presiden Alpha Conde agar Indonesia secepatnya mewujudkan kerja sama konkret dengan Guinea di bidang investasi, pengembangan infrastruktur, pertambangan, pertanian, kesehatan, dan agrikultur yang sesuai dengan bidang potensi prioritas kedua negara," ujar Dubes Mansyur Pangeran.

Indonesia, kata Mansyur, mendapatkan tawaran untuk berinvestasi di Coloma City, yang akan menjadi ibu kota dan pusat pemerintahan baru Guinea pada 2040. Indonesia juga ditawari investasi di Conoma Island yang akan menjadi Exclusive Economic Zone Guinea.

“Indonesia dinilai dapat berkontribusi dalam pengembangan kedua wilayah tersebut, terutama dalam pembangunan infrastruktur," katanya.

Di sisi pertambangan, Guinea membuka lebar kesempatan bagi Indonesia untuk berinvestasi di bidang sumber daya alam yang dimiliki Guinea. Indonesia tertarik untuk mengembangkan kerja sama dalam pertambangan bouksit kualitas tinggi, bijih besi, emas, nikel, phospat yang dimiliki oleh Guinea dalam jumlah yang besar.

Mansyur juga menyampaikan undangan Presiden Alpha Conde kepada Presiden Joko Widodo untuk berkunjung ke Guinea, sebagai kunjungan balasan Presiden Alpha Conde di Jakarta pada 2016. Selain itu, Presiden Alpha Conde juga mengharapkan Indonesia segera membuka Kedutaan Besarnya kembali di Conakry yang ditutup pada 1973.

Menindaklanjuti pertemuan tersebut, Indonesia dan Guinea akan melakukan indentifikasi prioritas kerja sama melalui saling kunjung tim ahli, pengiriman delegasi yang mencakup berbagai bidang agar kerja sama konkrit dapat dilangsungkan secepatnya.

Guinea adalah negara salah satu negara di Afrika Barat yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang signifikan dan menjadi tujuan investasi asing dari China dan beberapa negara Eropa. Guinea juga merupakan negara yang dipandang telah stabil kondisi politik dan keamanannya sehingga dapat menjadi tujuan investasi yang baik bagi Indonesia dalam rangka menembus pasar non-tradisional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper