Bisnis.com, JAKARTA - Masih ada satu warga negara Indonesia yang disandera oleh kelompok teroris Abu Sayyaf di Filipina. Sebelumnya dua orang telah dikembalikan ke keluarganya.
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan bahwa pemerintah masih mencari keberadaan satu warga negara Indonesia (WNI) yang diculik. Akan tetapi dia memastikan kondisinya baik.
"Jadi saya belum dapat mengatakan apapun. Tapi kita masih terus berkoordinasi dengan pemerintah dan otoritas Filipina mengenai keberadaannya dulu," katanya di Kemenkopolhukam, Jakarta, Jumat (27/12/2019).
Retno menjelaskan bahwa yang penting saat ini adalah bagaimana pemerintah mengetahui kondisi Muhammad Farhan yang menjadi sandera. "Karena mereka [kelompok Abu Sayyaf] kan seperti biasa berpindah-pindah terus," jelasnya.
Dua WNI yang telah kembali ke Tanah Air dan bertemu dengan keluarganya adalah Samiun bin Maneu dan Maharudin bin Lunani. Keduanya adalah warga Sulawesi. Farhan adalah putra dari Maharuddin.
Maharudin dan Samiun berhasil dibebaskan dalam operasi pembebasan yang dilakukan oleh badan intelijen Indonesia dengan militer Filipina pada 22 Desember lalu. Dalam operasi tersebut, kata Retno, satu prajurit militer Filipina gugur.
Baca Juga
"Saya sudah komunikasi langsung dengan Menlu dan Menhan Filipina untuk menyampaikan terima kasih dan duka cita yang mendalam atas gugurnya prajurit Filipina," katanya, Kamis (26/12/2019).