Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Solusi Aksesibilitas Indonesia Timur, Ini Kata Stafsus Presiden

Menurut staf khusus (Stafsus) Presiden untuk milenial Billy Mambrasar penerapan sistem digitalisasi merupakan salah satu solusi untuk mengatasi persoalan aksesibilitas di sejumlah daerah Indonesia terutama bagian timur.
Gracia Billy Mambrasar/Instagram @billy mambrasar
Gracia Billy Mambrasar/Instagram @billy mambrasar

Bisnis.com, JAKARTA - Digitalisasi disebut sebagai salah satu solusi mengatasi masalah aksesibilitas di Indonesia Timur.

Menurut staf khusus (Stafsus) Presiden untuk milenial Billy Mambrasar penerapan sistem digitalisasi merupakan salah satu solusi untuk mengatasi persoalan aksesibilitas di sejumlah daerah Indonesia terutama bagian timur.

"Kata kuncinya adalah digitalisasi karena ini akan mempermudah aksesibilitas masyarakat agar terkoneksi satu dengan lain," kata Billy pada dialog publik bertema Saatnya Membangun Indonesia dari Timur, di Jakarta, Kamis (5/12/2019).

Billy mengatakan berdasarkan keadaan morfologi Indonesia timur, sebagai contoh Papua dan Maluku, tidak terkoneksi baik dengan daerah lainnya. Sehingga dibutuhkan sistem digitalisasi untuk memajukan daerah itu.

Pemerintah telah berupaya cukup maksimal untuk mempermudah jangkauan aksesibilitas di sejumlah daerah. Salah satunya melalui peresmian Palapa Ring pada September 2019. Namun, hal itu saja dinilai Billy belum cukup sehingga masih perlu peningkatan teknologi informasi dan lain sebagainya.

Billy meyakini jika digitalisasi dapat diterapkan dengan baik, masalah kemiskinan akibat rendahnya mutu pendidikan di daerah Indonesia bagian timur dapat diatasi dengan cepat. Misalnya, para siswa belajar menggunakan akses internet.

"Siswa bisa mengakses ruang guru dan platform lainnya," kata Billy.

Selain itu, sistem digitalisasi dinilai Billy akan mempermudah masyarakat dalam hal pelayanan kesehatan yang selama ini belum tersentuh dengan maksimal di Indonesia timur.

Senada dengan itu, anggota Komisi VII DPR RI Sya'adiyah Uluputty mengatakan hingga saat ini masih banyak wilayah Indonesia timur yang membutuhkan perhatian dari pemerintah pusat untuk pemerataan pembangunan.

"Ketertinggalan di sektor kesehatan, pendidikan, maupun infrastruktur hingga kini masih harus terus diperhatikan," ujarnya.

Kondisi tersebut jika terus dibiarkan akan menimbulkan semacam disparitas antara Indonesia bagian timur dan barat. Oleh karena itu, pemerintah harus lebih memerhatikan pemerataan pembangunan untuk menyiapkan SDM unggul.

Ia mengatakan membangun seluruh daerah terutama tertinggal, terdepan dan terluar (3T) harus menjadi suatu prioritas utama pemerintah agar masyarakat merasakan distribusi keadilan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper