Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tito: Politik Stabil pasca Rekonsiliasi Jokowi-Prabowo, PR-nya tinggal Alumni 212

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyebut kondisi politik Indonesia stabil setelah terjadi rekonsiliasi antara Prabowo Subianto dan Joko Widodo pasca-Pemilihan Presiden 2019 lalu.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian saat mengikuti rapat kerja dengan Komite I DPD di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/11/2019). Rapat tersebut membahas isu-isu terkait otonomi daerah, pemerintah daerah serta hubungan pusat dan daerah. /Antara
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian saat mengikuti rapat kerja dengan Komite I DPD di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/11/2019). Rapat tersebut membahas isu-isu terkait otonomi daerah, pemerintah daerah serta hubungan pusat dan daerah. /Antara

Bisnis.com, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyebut kondisi politik Indonesia stabil setelah terjadi rekonsiliasi antara Prabowo Subianto dan Joko Widodo pasca-Pemilihan Presiden 2019 lalu.

Bahkan, dia mengatakan stabilitas politik nasional saat ini lebih baik dibandingkan di Malaysia.

Tito pun mengatakan saat ini gerakan alumni 212 lah yang menghambat stabilitas politik di Indonesia. Hal itu disampaikan seraya tertawa dan sedikit berseloroh saat berpidato di Musyawarah Nasional Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) Tahun 2019 di Hotel Borobudur.

"Dalam pandangan Malaysia kemarin, saya bertemu dengan banyak tokoh di sana, politik Indonesia itu stabil sekarang, terutama semenjak gabungnya 01 sama 02, tinggal urusannya 212 saja," kata Tito, Selasa (26/11/2019).

Tito pun menceritakan pengalamannya saat bertemu dua pengusaha Malaysia beberapa waktu lalu.

Dunia usaha di sana, kata dia, tengah gamang lantaran kondisi politik yang masih belum menentu jelang pemilihan perdana menteri.

"Dia mendekati saya, 'Kita mulai prioritasi Indonesia'. Saya bilang, 'Kenapa enggak di Malaysia saja?' 'Waduh, Pak, politik masih enggak stabil nih, nanti yang menang siapa kita enggak ngerti nih'," kata Tito.

Artinya, kata Tito, saat ini kondisi politik Indonesia terbilang stabil. Hal itu, kata dia, mengundang keinginan investor masuk ke Indonesia.

Namun, dia melanjutkam, hal itu masih terhambat oleh regulasi dan kepastian hukum. Untuk itu, Tito berpesan agar para kepala daerah tetap menjaga stabilitas.

"Dalam pandangan luar, Indonesia ini sekarang ini politiknya stabil, sehingga ada keinginan investor masuk ke Indonesia itu tinggi. Tapi terhambat pada problema regulasi dan kepastian hukum," ujarnya.

Adapun Alumni 212 terbentuk pasca-pernyataan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama yang dinilai menistakan agama islam. Gelombang demonstrasi dari umat islam menuntut Ahok dipenjara atas pernyataannya itu.

Ahok sendiri sudah divonis dua tahun dan kini telah menghirup udara bebas. Namun, gerakan 212 masih ada dan kerap kali mengadakan reuni tiap tanggal 2 Desember.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper