Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut Presiden Korea Selatan Moon Jae-in sebagai "kakak" saat melakukan pertemuan bilateral di sela KTT ROK-Asean 2019.
"Terima kasih kakak saya yang mulia Presiden Moon Jae-In, terima kasih atas sambutan yang hangat," kata Jokowi yang disambut tawa dan tepuk tangan delegasi Korea Selatan di Hotel Westin Busan, Korsel, Senin (25/11/2019).
Sebutan "kakak" ini sebagai balasan dari sambutan Moon Jae-in yang menyebut Jokowi sebagai "teman tercinta saya".
"Teman saya tercinta, senang sekali dapat bertemu lagi Bapak Presiden Jokowi di Busan, kampung halaman saya," kata Moon Jae-in saat menyambut Jokowi dan para menteri yang mendampingi.
Dalam pertemuan bilateral ini, Moon mengakui di antara dengan negara-negara Asean, Indonesia adalah negara satu-satunya menjalin mitra strategis khusus bersama Korea.
"Kedua negara telah membangun bilateral yang lebih erat daripada tahun sebelumnya dan kita setiap tahun mengadakan pertemuan puncak untuk mengembangkan hubungan akrab dan khusus antar kedua negara.
"Kedua negara telah menjadi negara yang saling memerlukan dan berjalan bersama untuk kemakmuran bersama," katanya.
Presiden Korsel yakin bahwa persahabatan kedua negara akan berperan penting untuk kemakmuran bersama dan juga negara se-Asean.
Menanggapi ini, Jokowi senang melihat kemajuan hubungan bilateral Indonesia dan Korea, termasuk kerja sama yang konkret dalam kunjungan saat ini.
"Saya ingin mulai dengan menyampaikan kekhawatiran terhadap situasi ekonomi dunia saat ini. Di tengah situasi sulit seperti ini, upaya memperkuat kerja sama di antara kita menjadi lebih penting artinya," kata Jokowi.
Dalam pertemuan bilateral ini, Presiden Jokowi dan Presiden Moon Jae-in menyaksikan tiga kesepakatan ditandatangani pihak Indonesia dan Korea.
Ketiga kesepaktan yang ditandatangani adalah selesainya negosiasi Comprehensive Economic Partnership (CEPA) antara Indonesia dengan Korea, kesepakatan bebas visa untuk pemegang paspor diplomatik dan dinas dan ketiga adalah MoU mengenai "technical cooperation on capital city relocation and development".