Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kampus Dikepung, Pengunjuk Rasa Hong Kong Menolak Untuk Menyerah

Puluhan pengunjuk rasa yang terkepung di kampus Universitas Politeknik Hong Kong menolak peringatan aparat keamanan untuk menyerah meski sudah kelelahan dan kelaparan. 
Warga Hong Kong pro China mengibarkan bendera China dan berbagai poster dalam aksi unjuk rasa mendukung Beijing serta polisi Hong Kong di gedung Dewan Legislatif di Hong Kong, China, Sabtu (16/11/2019)./Reuters-Athit Perawongmetha
Warga Hong Kong pro China mengibarkan bendera China dan berbagai poster dalam aksi unjuk rasa mendukung Beijing serta polisi Hong Kong di gedung Dewan Legislatif di Hong Kong, China, Sabtu (16/11/2019)./Reuters-Athit Perawongmetha

Bisnis.com  JAKARTA - Puluhan pengunjuk rasa yang terkepung di kampus Universitas Politeknik Hong Kong menolak peringatan aparat keamanan untuk menyerah meski sudah kelelahan dan kelaparan. 

Pengepungan polisi atas kampus itu telah berlangsung selama tiga hari dan pemerintah China mengisyaratkan akan turun tangan dan mengambil sikap tegas setelah aksi protes di Hong Kong berlangsung hampir enam bulan.  

Para mahasiswa yang terkepung itu bersembunyi karena takut akan ditangkap atau ditembak oleh polisi. Sebagian besar dari mereka meringkuk dalam selimut darurat untuk melindungi diri.

Sedangkan sejumlah mahasiswa lainnya melarikan diri tadi malam dengan merayap menuruni tali menuju jembatan dan pergi menggunakan sepeda motor.
Para pengunjuk rasa mengatakan pasokan logistik, termasuk makanan telah berkurang dengan cepat.

"Ada begitu banyak orang yang telah berkorban untuk ini," kata seorang mahasiswa berusia 21 tahun, yang mengidentifikasi dirinya sebagai T. Dia melarikan diri dari kampus itu kemarin.

"Beberapa orang tidak peduli. Mereka hanya ingin duduk dan menunggu dan yakin akan berhasil memenuhi tuntutannya," katanya seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Rabu (20/11).

Fase baru aksi protes menyebabkan gangguan massal pekan lalu sehingga menyebabkan kekacauan di seluruh pusat keuangan internasional itu. Sekolah-sekolah ditutup, jalur kereta terganggu dan jalan-jalan utama terhalang oleh barikade.

Langkah ratusan pemrotes untuk mengambil alih kampus politeknik itu pada akhir pekan juga merupakan taktik baru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper