Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menko Polhukam : TP4 Kejaksaan Lebih Banyak Mudarat daripada Manfaatnya

Menurut Mahfud cita-cita Pemerintah dalam program TP4 itu adalah untuk mengawal seluruh proyek strategis agar tidak dikorupsi. Namun dalam perkembangan program tersebut, banyak oknum Pemerintah Daerah dan Jaksa nakal yang harusnya mengawal proyek malah melakukan korupsi.
Menko Polhukam Mahfud MD berfoto bersama Jaksa Agung ST Burhanuddin. Mahfud MD menyebutkan TP4 Kejaksaan lebih banyak mudarat darpada manfaatnya./Bisnis-Sholahuddin Al Ayyubi
Menko Polhukam Mahfud MD berfoto bersama Jaksa Agung ST Burhanuddin. Mahfud MD menyebutkan TP4 Kejaksaan lebih banyak mudarat darpada manfaatnya./Bisnis-Sholahuddin Al Ayyubi

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan meyakini bahwa kehadiran Tim Pengawal dan Pengamanan Pemerintah dan Pembangunan atau TP4 dari Kejaksaan lebih banyak mudarat dibanding manfaatnya.

Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan, Mahfud MD menilai program tersebut seringkali dimanfaatkan oleh oknum Pemerintah Daerah maupun oknum Jaksa untuk melakukan perbuatan tindak pidana korupsi. 

Padahal, menurut Mahfud, cita-cita Pemerintah dalam program TP4 itu adalah untuk mengawal seluruh proyek strategis Pemerintah agar tidak dikorupsi. Namun dalam perkembangan program tersebut, banyak oknum Pemerintah Daerah dan Jaksa nakal yang harusnya mengawal proyek malah melakukan korupsi.

"Nah, jadi program yang bagus ini malah dirusak oleh oknum Bupati maupun Jaksa, sehingga pada akhirnya lebih banyak mudarat, karena itu TP4 ini akan segera dibubarkan," tuturnya usai bertemu Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin di Kejaksaan Agung, Rabu (20/11/2019).

Mahfud juga mengaku banyak menerima laporan keluhan mengenai TP4 yang seringkali dijadikan alat untuk mengambil keuntungan, karena itu dia memastikan akan mendorong pembubaran TP4 tersebut.

"Katakanlah ada Kepala Daerah yang ingin buat program pembangunan, lalu minta semacam persetujuan sehingga seakan-akan bersih tetapi nyatanya program pembangunan itu tidak bersih," kata Mahfud.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper