Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IPW: 2 Penyebab Kapolri Lambat Menunjuk Kabareskrim

Indonesia Police Watch (IPW) menilai ada ratusan Polisi berpangkat Irjen dan puluhan Komjen yang siap menggantikan posisi Kapolri Jenderal Pol Idham Azis sebagai Kabareskrim.
Pelantikan Komisaris Jenderal Idham Azis sebagai Kapolri di Istana Negara, Jumat (1/11/2019). JIBI/Bisnis/Amanda Kusumawardhani
Pelantikan Komisaris Jenderal Idham Azis sebagai Kapolri di Istana Negara, Jumat (1/11/2019). JIBI/Bisnis/Amanda Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia Police Watch (IPW) menilai ada ratusan polisi berpangkat irjen dan puluhan komjen yang siap menggantikan posisi Kapolri Jenderal Pol Idham Azis sebagai Kabareskrim Polri.

Ketua Presidium IPW, Neta S Pane mengemukakan sudah 18 hari posisi kabareskrim kosong dan bisa mengganggu proses penanganan perkara di Korps Bhayangkara.

Dia juga menilai ada dua hal yang membuat Kapolri Jenderal Pol Idham Azis lambat menunjuk kabareskrim penggantinya.

"Pertama, gagalnya sistem kaderisasi di Polri. Artinya, meskipun di Polri saat ini ada sekitar 300 jenderal, tapi Kapolri Idham Azis masih kesulitan untuk mencari dan mendapatkan kabareskrim yang bisa dipercaya, punya kapabilitas, dan memiliki kualitas yang mumpuni," tuturnya dalam keterangan resminya, Senin (18/11/2019).

Kedua, menurut Neta, yaitu adan intervensi penguasa dalam mengatur posisi kabareskrim yang dinilai strategis di internal Polri, sehingga membuat Polri tidak punya rasa percaya diri untuk menunjuk kabareskrim sendiri.

"Akibat elite - elite Polri tidak punya rasa percaya diri, keberadaan Dewan Kebijakan Tinggi yang selama ini digunakan untuk mencari dan memproses figur-figur yang akan memegang jabatan strategis di Polri, kini nasibnya seakan tidak berguna dan terabaikan," katanya.

Dia menyarankan agar Polri tetap profesional dan independen dalam menentukan kabareskrim baru serta tidak terpengaruh oleh tekanan manapun.

"Jangan sampai hingga Idham Azis pensiun pada Desember 2021 nanti, posisi kabareskrim tetap dibiarkan kosong," tambah Neta.

 

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper