Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Venesia Terendam Banjir, Pemerintah Setempat Tetapkan Status Darurat

Banjir dilaporkan mencapai ketinggian 1,87 meter.
Seorang pria berdiri di tengah-tengah Saint Mark's Square yang terendam banjir di Venesia, Italia, Rabu (13/11/2019)./Reuters-Manuel Silvestri
Seorang pria berdiri di tengah-tengah Saint Mark's Square yang terendam banjir di Venesia, Italia, Rabu (13/11/2019)./Reuters-Manuel Silvestri

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Kota Venesia di Italia menetapkan status keadaan darurat setelah kota tersebut dilanda banjir besar.
 
Banjir dilaporkan mencapai ketinggian 1,87 meter pada Selasa (12/11/2019). Banjir juga merendam gedung-gedung serta menjangkarkan dan merusak kapal serta gondola.
 
Kondisi ini diperparah dengan hujan yang terus menerus dan angin kencang. Posisi Venesia yang rendah juga membuat wilayah itu menjadi langganan banjir rob.
 
Seperti dilansir Reuters, Kamis (14/11), banjir ini menjadi yang terbesar sejak 1966, di mana ketinggiannya mencapai 1,94 meter. Meski demikian, selama beberapa tahun terakhir, banjir bukan hal yang tak biasa di Venesia.
 
"Kerusakan akibat banjir bisa mencapai ratusan juta euro. Ini adalah akibat perubahan iklim," tegas Wali Kota Venesia Luigi Brugnaro, melalui akun Twitter-nya.
 
Beberapa daerah lain di luar kota Venesia juga terkena banjir. 
 
Saint Mark's Square, salah satu destinasi wisata di Venesia, terendam lebih dari 1 meter. Banjir juga melanda Saint Mark's Basilica, yang keenam dalam 1.200 tahun, tapi yang keempat dalam 20 tahun terakhir.
 
Lebih dari 80 persen wilayah kota itu terendam saat banjir dalam berada dalam puncaknya. Kondisi ini dikhawatirkan kembali terjadi pada akhir pekan, di mana prakiraan cuaca menyatakan cuaca buruk bakal berlanjut, termasuk badai.
 
Kota itu sebenarnya memiliki proyek tembok raksasa penahan banjir rob bernama Mose, yang didesain pada 1984. Namun, proyek tersebut dibayangi berbagai macam masalah, seperti korupsi, membengkaknya biaya, dan sejumlah penundaan.
 
Awalnya, Mose dijadwalkan beroperasi pada 2011. Tetapi, kini, diperkirakan baru dapat berfungsi pada 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper