Bisnis.com, JAKARTA--Bareskrim Polri mengimbau masyarakat untuk memiliki budaya cashless atau nontunai dalam bertransaksi apapun, sehingga terhindar dari peredaran uang palsu yang semakin marak.
Baca Juga
Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Dir Tipideksus) Bareskrim Polri Brigjen Pol Tornagogo Sihombing mengakui penggunaan cashless saat ini baru diterapkan masyarakat menengah ke atas, sementara untuk masyarakat menengah ke bawah masih belum maksimal.
Padahal, menurut Tornagogo, Pemerintah tidak pernah berhenti mengkampanyekan cashless itu, tujuannya agar masyarakat bisa terhindar maupun jadi korban peredaran uang palsu.
"Sekarang itu sebaiknya penggunaan uang tunai mulai dikurangi. Sebaiknya gunakan nontunai agar terhindar dari uang palsu. Masyarakat harus betul-betul memahami bahaya uang palsu ini," tuturnya, Senin (11/11).
Kendati demikian, dia mengaku masih belum bisa mengalihkan penggunaan uang tunai yang massif di sejumlah pasar tradisional ke cashless. Namun, dia mengimbau agar pengguna uang tunai untuk tetap berhati-hati dalam menerima uang pecahan besar.
"Misalnya di pasar, itu bisa saja terjadi peredaran di sana, karena itu masyarakat juga harus jeli dalam menerima uang," katanya.