Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Disangkutpautkan dalam Pembunuhan Anggota Dewan, Presiden Brasil Meradang

Hingga kini, beberapa pertanyaan termasuk siapa lagi yang mungkin terlibat dalam pembunuhan itu dan siapa yang memerintahkannya tetap menjadi misteri.

Bisnis.com, JAKARTA – Kedongkolan Presiden Brasil Jair Bolsonaro atas pemberitaan yang menyangkutpautkan namanya dalam penyelidikan pembunuhan seorang anggota dewan kota Rio de Janeiro tahun lalu, membuncah saat melawat ke Arab Saudi.

Bolsonaro menyiarkan pesan secara live di media sosial, sekitar satu jam setelah stasiun televisi Brasil Globo TV mengabarkan bahwa nama sang presiden telah disebutkan oleh penjaga pintu kompleks perumahannya di Rio de Janeiro selama penyelidikan kematian Marielle Franco.

Franco, anggota dewan kota Rio de Janeiro, dibunuh pada Maret 2018 saat kembali dari sebuah acara pemberdayaan perempuan muda kulit hitam. Salah satu dari dua mantan petugas polisi yang telah ditangkap dalam pembunuhan itu diketahui adalah tetangga Bolsonaro.

Selama siaran live yang dimulai pukul 3.50 pagi waktu Riyadh dan berlangsung selama lebih dari 20 menit, Bolsonaro, yang sedang melakukan kunjungan kenegaraannya di Timur Tengah dan Asia, berulang kali menuding Globo mencoba merusak pemerintahannya.

Ia juga menuduh Gubernur Rio de Janeiro Wilson Witzel telah bermain kotor agar dapat menjegal Bolsonaro dalam agenda pemilihan presiden berikutnya.

Selain menyiarkan pesan live, Bolsonaro melakukan wawancara kepada rival Globo TV, Record.

"Saya siap didengar, saya ingin didengarkan,” katanya kepada Record TV, seperti dilansir melalui Bloomberg (Rabu, 30/10/2019).

Ia menegaskan belum pernah mendengar tentang Franco sebelum kematiannya dan menuduh Gubernur Witzel membocorkan perincian penyelidikan oleh kepolisian Rio de Janeiro.

Tudingan Bolsonaro tersebut tak lama kemudian dibantah oleh Witzel. Ia menyatakan tidak pernah ikut campur dalam penyelidikan polisi dan belum mengungkapkan perincian kasus tersebut.

“Saya diserang secara tidak adil. Tapi saya akan terus mencari keseimbangan dan akal sehat dalam kaitan pribadi dan kelembagaan,” tutur Witzel dalam sebuah pernyataan melalui surel.

Pembunuhan Franco, seorang politisi kulit hitam berusia 38 tahun dari salah satu komunitas Rio yang paling miskin dan paling kejam, mengejutkan warga Brasil. Mereka menuntut penjelasan atas kejahatan itu.

Sejauh ini, dua mantan petugas polisi tersebut telah didakwa melakukan pembunuhan. Namun hingga kini, beberapa pertanyaan termasuk siapa lagi yang mungkin terlibat dalam pembunuhan itu dan siapa yang memerintahkannya tetap menjadi misteri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper