Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menyatakan pendidikan Indonesia tidak hanyak berubah dalam 20 sampai 30 tahun terakhir.
Pernyataan itu disampaikan Nadiem usai dilantik oleh Presiden sebagai Mendikbud di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Nadiem mengatakan tantangan membenahi sistem pendidikan di Indonesia adalah sesuatu yang luar biasa.
"Tantangan dari sisi skala, sistem pendidikan (Indonesia adalah yang) empat terbesar di dunia dan belum banyak perubahan dalam 20-30 tahun terakhir," kata Nadiem yang dikenal sebagai pendiri dan pemimpin perusahaan teknologi, Gojek.
Kendati demikian, Nadiem menyatakan ada banyak hal baik yang telah dilakukan oleh pendahulunya, Mendikbud di Kabinet Kerja Muhadjir Effendi dan Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir.
Oleh karena itu, Nadiem berterima kasih atas berbagai upaya dan perkembangan yang telah dilakukan oleh para menteri terdahulu.
Baca Juga
"Menurut saya, pendidikan itu solusinya di sektor pemerintahan. Dan satu-satunya solusi jangka panjang untuk semua negara, bukan hanya Indonesia, itu adalah generasi berikutnya," kata Nadiem.
Mengenai penggabungan urusan pendidikan tinggi yang sebelumnya berada di Kemenristekdikti ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem menyambut baik keputusan tersebut.
"Itu semua terintegrated, tapi itu baik, itu berita baik, karena semua strategi akan terpadu," kata Nadiem.
Nadiem mengatakan dia ingin menciptakan pendidikan berbasis karakter dan berbasis kompetensi. Pendidikan berbasis karakter dan kompetensi, menurutnya, adalah sesuatu yang penting bagi Indonesia.
"Semua itu terutama berawal dari guru, dari sisi kapabilitas dan kesejahteraan guru itu adalah suatu hal yang terpenting. Karena murid itu hanya bisa sebaik gurunya," tegas Nadiem.