Bisnis.com,JAKARTA- Peristiwa kerusuhan sosial di Wamena, Papua masih menjadi perbincangan para warganet.
Hal itu terangkum dalam analisis Evello, sebuah lembaga monitoring dan analisis media yang dipublikasikan melalui laman resminya, Sabtu (5/10/2019).
Lembaga tersebut melakukan pemantauan sejak 22 September hingga 5 Oktober 2019. Dari pemantauan itu, kejadian di Wamena disebut dalam 28.668 percakapan atau 85,2%.
Evello mencatat, erdapat 3,708 pemberitaan media melibatkan isu Wamena, 107,915 cuitan pengguna Twitter & 510 unggahan video di kanal Youtube. Data ini tergolong tinggi, untuk kejadian yang bukan berlokasi di Ibu Kota.
Jumlah ini melampaui percakapan mengenai Veronica Korman, aktivis yang kini telah ditetaokan sebagai tersangka oleh Kepolisian Daerah Jawa Timur dengan tudingan melakukan provokasi melalui media sosial dan percakapan dengan tema rasisme yang sempat menghangat beberapa waktu lalu.
Kembali ke tema Wamena, lonjakan percakapn tertinggi tentang Wamena terjadi pada tanggal 29 September berasal dari banyaknya netizen dan publikasi media yang membahas imbas dari kerusuhan 23 September, seperti aliran ribuan pengungsi dan sejumlah informasi dari pemerintah mengenai kondisi perkembangan Wamena.
Baca Juga
Bahkan hingga 4-5 Oktober 2019, portal berita masih ada yang menurunkan artikel tentang kerusuhan, pengungsi, korban. Belum ada atau belum banyak berita yang menulis tentang Wamena aman, situasi kondusif, jaminan pemerintah pulihkan rasa aman warga dan sejenisnya.
"Ini berarti kondisi memang belum normal sepenuhnya di Wamena,” tuls Evello dalam publikasi tersebut.
“Semoga jaminan pemerintah dan permintaan maaf Gubernur Papua bisa mengembalikan kepercayaan masyarakat dan menghadirkan rasa aman bagi warga Wamena khususnya dan semua penghuni Papua umumnya,” tutup Evello.