Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rouhani Ingatkan Pasukan Asing Hengkang dari Kawasan Teluk

Iran akan memaparkan program keamanan kawasan Teluk di Majelis Umum PBB pekan ini, namun memperingatkan pasukan asing untuk hengkang dari kawasan itu.
Hassan Rouhani/Reuters-Lucas Jackson
Hassan Rouhani/Reuters-Lucas Jackson

Bisnis.com, JAKARTA - Iran akan memaparkan program keamanan kawasan Teluk di Majelis Umum PBB pekan ini, namun memperingatkan pasukan asing untuk hengkang dari kawasan itu.

Dalam pidato yang disiarkan televisi kemarin untuk memperingati dimulainya perang Iran-Irak pada tahun 1980, Presiden Hassan Rouhani mengatakan Iran mengulurkan "tangan persahabatan dan persaudaraan" ke negara-negara di kawasan yang bersedia bekerja sama.

Program keamanan yang dipimpin Teheran itu bertujuan untuk mengawasi keamanan di Teluk dan Selat Hormuz yang menjadi gerbang penting untuk industri minyak global.

Sedangkan menanggapi keputusan baru-baru ini oleh Amerika Serikat untuk mengirim lebih banyak pasukan ke wilayah itu, Rouhani mengecam kehadiran pasukan asing di Teluk.

"Pasukan asing dapat menyebabkan masalah dan rasa tidak aman bagi rakyat kita dan bagi wilayah kita," kata Rouhani, yang akan melakukan perjalanan ke Kota New York akhir pekan ini untuk pertemuan tahunan para pemimpin dunia di PBB.

Akan tetapi beberapa analis menyatakan skeptis tentang apakah inisiatif keamanan Rouhani dapat membuahkan hasil, terutama tanpa melibatkan Amerika Serikat.

Simon Mabon, seorang dosen senior tentang hubungan internasional di Universitas Lancaster, mengatakan Iran menunjukkan dirinya "berkualifikasi unik" untuk mengatur struktur keamanan regional.

Rouhani mungkin berpendapat bahwa kehadiran militer asing di masa lalu hanya "membawa kehancuran" dan mereka harus keluar dari Teluk, sementara Teheran hanya ingin bekerja dengan negara-negara tetangga berdasarkan "dialog dan konsensus", katanya.

"[Tapi] retorika semacam itu tidak akan diterima dengan baik di Riyadh dan, jujur saja, saya tidak bisa melihat ini berhasil jika tidak ada tempat bagi Amerika Serikat dalam arsitektur keamanan ini," ujar Mabon seperti dikutip Alazeera.com, Senin (23/9/2019).

Serangan terhadap kilang minyak Arab Saudi telah memicu keteagangan di kawasan itu. Amerika Serikat dan Arab Saudi menuduh Iran berada di balik serangan terhadap pabrik Aramco tersebut meski diklaim dilaukan oleh pemberontak Hutsi Yaman. 

Kelompok itu berperang dengan koalisi militer yang dipimpin Arab Saudi-Uni Emirat Arab sejak 2015. Dalam pidatonya, Rouhani meminta kekuatan asing untuk mengosongkan wilayah Teluk.

"Kehadiran Anda (Amerika Serikat) selalu membawa rasa sakit dan kesengsaraan ..semakin jauh Anda menjauhkan diri dari wilayah kami dan negara-negara kami, semakin akan ada keamanan,” ujar Rouhani.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper