Bisnis.com, JAKARTA - Nama Letjen TNI (Purn) Syarifudin Tippe mendadak muncuat ke publik dan disebut-sebut akan menjadi calon Menteri Pertahanan di Kabinet Kerja Jilid II Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Siapakah sosok Syarifudin Tippe dan apa karirnya di dunia akademisi dan militer di Indonesia?
Syarifudin Tippe memiliki karir yang cukup moncer di TNI. Dia mulai menapaki karirnya di TNI dengan mengikuti pendidikan seperti Suspa Mekani, Suspa Intelijen dan selalu mendapatkan rangking satu atau dua dari setiap pendidikan yang diikuti.
Syarifudin juga berhasil mendapatkan nilai yang memuaskan ketika lulus pada Seskoad Komparatif AS tahun 1991. Beberapa jabatan yang cukup penting dan strategis di TNI Angkatan Darat juga sempat diembannya, seperti jabatan di militer sebagai Komandan Peleton 2 Denzipur 6.
Pria kelahiran 7 Juni 1953 tersebut juga sempat menjadi Komandan Peleton 1 Denzipur 6, kemudian Kasitik Milum Pusdikzi, serta Danrem Kodam 1 Bukit Barisan.
Pada tahun 1976, Syafrudin terlibat langsung pada Operasi Penumpasan PGRS Paraku serta membuat bangunan titik terkuat antara perbatasan Indonesia di Kalimantan Barat dengan Malaysia. Pada 1999, dia memimpin Operasi Sadar Rencong di Aceh.
Baca Juga
Syafrudin juga sempat menjabat sebagai Wakil Komandan pada Operasi Pemulihan Keamanan Negara pada tahun 2001-2002, lalu dia juga beberapa kali turut mendampingi Panglima TNI ke berbagai Negara Asia Timur seperti Jepang, China, Korea Selatan, Asean, Kairo, dan puncaknya adalah saat dia ditunjuk menjadi anggota Delegasi perundingan Indonesia-GAM di Malaysia dan perjanjian Helsinki di Finlandia pada tahun 2005.
Kegiatan mendampingi Panglima TNI itu ternyata membuat jaringannya di dunia Internasional cukup luas.
Karir Internasional
Selama berkarir di TNI, dia juga beberapa kali ditugasnya menghadiri forum Internasional seperti kunjungan studi banding ke Rajaratnam School of International Studies di Universty of Singapura, lalu kunjungan studi banding dan kerja sama dengan US National Defense University Naval Postgraduate, serta kerja sama dan studi banding ke berbagai negara seperti China, Jepang, Kanada, dan Amerika Serikat dan Australia.
Karir Syafrudin di dunia akademisi juga tidak kalah moncer, usai menempuh pendidikan S1, dia melanjutkan pendidikannya hingga S3 dan menyandang gelar sebagai guru besar sekaligus jadi salah satu inisiator bersama Kasad Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso membuat Universitas Pertahanan (Unhan) pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Gagasan Syarifudin ihwal pertahanan Indonesia telah dituangkan ke dalam sebuah buku dengan judul Ilmu Pertahanan, Sejarah, Konsep, Teori dan Implementasi yang diterbitkan pada 2017.
Dia berpandangan perlu ada pengambil kebijakan yang bisa mengedepankan kemampuan bersinergi masyarakat atau warga negara dewasa ini dengan beragam pendekatan dengan semangat persatuan yang tinggi.
Beberapa penghargaan telah diterimanya seperti SL GOM VII Aceh, SUKS VIII, SUKS XVI, SUKS XXIV, Bintang Yudha Kartika, Bintang Kartika, Medali Kepeloporan serta berbagai penghargaan lainnya.
Terakhir, di tengah kesibukannya, Syarifudin Tippe masih menyempatkan diri untuk memberi materi ceramah keagamaan di Masjid Al Muchtar Cipayung Jakarta setiap Sabtu dan Minggu pagi.