Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kim Jong-un Undang Trump Sambangi Pyongyang

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dikabarkan mengundang Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengunjungi Pyongyang.
Presiden AS DOnald Trump bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un di zona demiliterisasi di Panmunjom, 30 Juni 2019./Kevin Lamarque-Reuters
Presiden AS DOnald Trump bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un di zona demiliterisasi di Panmunjom, 30 Juni 2019./Kevin Lamarque-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dikabarkan mengundang Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengunjungi Pyongyang.

Surat kabar Korea Selatan Joongang Ilbo melaporkan, ajakan untuk mengadakan pertemuan kembali itu dibuat dalam sebuah surat yang disampaikan pada pekan ketiga Agustus, tak lama setelah surat terpisah dari Kim dipublikasikan oleh Trump pada pekan pertama Agustus.

Saat itu, Trump mengatakan bahwa Kim telah mengiriminya "surat yang sangat indah". Sebagian besar dari surat itu disebut berisikan keluhan tentang latihan militer gabungan antara AS dan Korea Selatan.

Kim Jong-un disebut-sebut juga telah meminta maaf atas pelaksanaan uji coba rudal jarak pendek dan menyatakan akan menghentikannya begitu latihan gabungan dihentikan, seperti dilansir dari Bloomberg, Senin (16/9/2019).

Diskusi mengenai denuklirisasi antara AS dan Korea Utara telah terhenti sejak pertemuan resmi terakhir Trump dan Kim di Hanoi pada akhir Februari 2019 berakhir tanpa kesepakatan.

Meski kedua pemimpin sepakat untuk memulai kembali pembahasan ini dalam sebuah pertemuan dadakan pada Juni, dimana Trump membuat sejarah dengan melangkah melintasi perbatasan masuk Korea Utara, kemajuan yang telah dibuat sejak itu tak signifikan.

Pekan lalu, Korut setuju untuk kembali ke meja perundingan dengan waktu dan tempat yang akan disepakati pada akhir September, seperti dikabarkan media pemerintah Korea Central News Agency (KCNA), mengutip informasi Wakil Menteri Luar Negeri Korut Choe Son-hui.

Choe, bagaimanapun, mengancam akan meninggalkan pembicaraan yang berlangsung di masa mendatang jika AS kembali dengan "skenario usang yang sama" lapor KCNA, tanpa menjelaskan lebih lanjut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper