Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kala Jack Ma Akhiri Karir di Alibaba

Mantan guru bahasa Inggris itu menyatakan mundur sebagai direktur eksekutif perusahaan China tersebut pada hari ulang tahunnya yang ke-55, setelah mengumpulkan kekayaan sebesar US$41,8 miliar.
Pendiri Alibaba Jack Ma menjadi pembicara di sela-sela Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali, Jumat (12/10/2018)./ANTARA-M Agung Rajasa
Pendiri Alibaba Jack Ma menjadi pembicara di sela-sela Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali, Jumat (12/10/2018)./ANTARA-M Agung Rajasa

Bisnis.com, JAKARTA -- Jack Ma secara resmi melepas kendali atas Alibaba Group Holding Ltd. setelah memimpin sebuah kreasi kekayaan paling spektakuler yang pernah disaksikan dunia.

Mantan guru bahasa Inggris itu menyatakan mundur sebagai direktur eksekutif perusahaan China tersebut pada hari ulang tahunnya yang ke-55, setelah mengumpulkan kekayaan sebesar US$41,8 miliar.

Menurut Bloomberg Billionaire Index, di Asia kekayaan Ma dilampaui oleh pebisnis asal India yakni Mukesh Ambani.

Rekor yang dicapai Ma, dari seorang wiraswata bermodal pas-pasan pada 1999 hingga berhasil menjadi mogul e-commerce yang maju dengan pesat, pantas untuk masuk ke dalam catatan sejarah dunia.

Kemajuan Alibaba di tangan seorang Jack Ma juga mencerminkan evolusi China dari era teknologi terbelakang menjadi ekonomi terbesar kedua di dunia.

Dilansir melalui Bloomberg, Ma dan rekannya membangun Alibaba sebagai pasar B2B selama lebih dari 2 dekade hingga kini menjadi salah satu titan bernilai US$460 miliar yang mampu mengalahkan eBay Inc. dan Amazon.com Inc.

Alibaba mengoperasikan salah satu bisnis komputasi awan terbesar di dunia serta menjalankan jaringan logistik yang mengirimkan jutaan paket setiap hari.

"Pengusaha yang paling dikenal di negeri bambu tersebut menyerahkan kendali Alibaba kepada pakar keuangan Daniel Zhang, dalam sebuah transisi penting bagi perusahaan terbesar Asia," seperti dikutip melalui Bloomberg, Selasa (10/9/2019).

Ma menjadi orang terkaya di Asia pada 2016, menyusul pendiri Grup Dalian Wanda, Wang Jianlin.

Kini, menurut peringkat Bloomberg dari 500 individu terkaya di dunia, gelar tersebut dipegang oleh pendiri Reliance Industries Ltd., keluarga Ambani, dengan kekayaan yang bernilai US$47,4 miliar.

Ma yang merupakan salah satu pendiri Alibaba itu kini telah menjadi wajah dari industri bisnis China, bahkan pada saat yang sama dia adalah anggota Partai Komunis yang berkuasa.

Seorang Jack Ma yang lamaran pekerjaannya pernah ditolak oleh waralaba makanan cepat saji KFC, saat ini memiliki 5,3% saham Alibaba senilai US$24,6 miliar, atau sekitar 10 kali lipat dari pangsa sahamnya pada 2012 sebesar 7,4% senilai US$2,6 miliar.

Sejak mengambil alih posisi direktur eksekutif pada 2013, pendapatan Alibaba telah melonjak sekitar 1.100% menjadi 378,8 miliar yuan atau senilai US$56,2 miliar pada tahun yang berakhir Maret 2019.

Kekayaannya tidak terhitung saham di perusahaan yang dipegang oleh yayasannya, atau nilai dari stok miliknya yang terjual dari waktu ke waktu.

Ma bukan satu-satunya orang yang mendapatkan kekayaan luar biasa dari bisnis raksasa Alibaba.

Bisnis perusahaan pada satu titik menelurkan setidaknya 10 miliarder lain di seluruh ekosistemnya, dari perusahaan pengiriman paket dan supermarket hingga afiliasi pembayaran online.

Meskipun mengundurkan diri, Ma diperkirakan akan tetap memiliki perang penting untuk mesin industri yang sangat luas dengan e-commerce sebagai intinya.

"Pada titik ini, masih tidak mungkin bahwa Zhang akan membuat keputusan penting tanpa dukungan Ma," kata Brock Silvers, direktur pelaksana di Kaiyuan Capital yang berbasis di Shanghai, sebuah perusahaan penasihat investasi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Achmad Aris

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper